Puluhan orang berkumpul di London, Jumat (13/12), untuk menentang hasil pemilihan umum yang menetapkan Boris Johnson sebagai perdana menteri.
Pertaruhan Johnson pada pemilihan dini terbayar ketika para pemilih memberi petahana Perdana Menteri Inggris itu mayoritas yang berkuasa di parlemen untuk membawa negara itu keluar dari Uni Eropa pada akhir Januari. Ini adalah hasil yang menentukan setelah lebih dari tiga tahun mengalami kebuntuan terkait Brexit.
Para demonstran berunjuk rasa di dekat kantor Perdana Menteri meneriakkan slogan-slogan terhadap pemimpin yang baru terpilih itu dan partai Konservatif yang berkuasa.
"Saya kecewa dengan pemungutan suara Jeremy Corbyn dan Partai Buruh, tetapi sekarang bukan saatnya untuk menyerah, sekarang saatnya untuk turun ke jalan dan menyingkirkannya (Boris Johnson)," kata seorang pengunjuk rasa.
Janji Johnson untuk "menyelesaikan Brexit" dan meluasnya kegelisahan dengan gaya kepemimpinan ketua oposisi Jeremy Corbyn dan kebijakan sosialis, membuat Partai Konservatif mendapat 365 kursi di majelis rendah parlemen. [my/ft]