Puluhan ribu demonstran berkumpul di ibukota Sudan, Khartoum pada hari Kamis untuk menekan dewan militer yang berkuasa agar mempercepat transisi kekuasaan ke pemerintah sipil.
Demonstrasi itu terjadi ketika penguasa baru negara itu mengumumkan penangkapan dua saudara laki-laki mantan presiden Omar al-Bashir atas tuduhan korupsi.
Banyak asosiasi profesional termasuk Asosiasi Teknisi dan Pengacara Sudan mengorganisir unjuk rasa menuju daerah utama aksi duduk di depan markas militer Sudan.
"Darah para martir kami seolah-olah tersia-sia karena belum ada hukuman bagi orang-orang yang membunuh mereka," kata Shiraz Hisham, seorang dokter berusia 29 tahun.
Militer Sudan menggulingkan Omar al-Bashir pekan lalu, setelah empat bulan protes jalanan menentang pemerintahannya selama 30 tahun yang diwarnai konflik, perang saudara, dan korupsi.
Al-Bashir juga dicari-cari oleh Mahkamah Kejahatan Internasional untuk tindak kejahatan di wilayah barat Darfur karena melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. [my]