Tautan-tautan Akses

Dermaga Sementara AS untuk Kirim Bantuan ke Gaza Mungkin Segera Setop Beroperasi


Truk berisi bantuan kemanusiaan di dermaga terapung buatan AS di pantai Gaza, 25 Juni 2024. Pejabat pertahanan AS mengatakan, 12 Juli 2024, bahwa belum menetapkan tanggal yang untuk memasang kembali dermaga yang saat ini sedang dibongkar. (Foto: Leo Correa/AP Photo)
Truk berisi bantuan kemanusiaan di dermaga terapung buatan AS di pantai Gaza, 25 Juni 2024. Pejabat pertahanan AS mengatakan, 12 Juli 2024, bahwa belum menetapkan tanggal yang untuk memasang kembali dermaga yang saat ini sedang dibongkar. (Foto: Leo Correa/AP Photo)

Dermaga sementara yang didirikan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan yang diperlukan kepada warga sipil di Gaza kemungkinan telah melakukan pengiriman terakhirnya.

Para pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) pada Jumat (12/7) mengatakan bahwa belum ada tanggal yang ditetapkan untuk memasang kembali dermaga tersebut setelah upaya untuk menghubungkannya ke pantai Gaza pada Rabu (10/7) gagal karena kombinasi masalah teknis dan cuaca buruk.

“Situasi ini kami nilai dari hari ke hari,” kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabrina Singh, kepada wartawan.

“Kami tahu dalam beberapa hari ke depan akan ada kondisi gelombang laut yang lebih tinggi yang tidak memungkinkan terjadinya penjangkaran kembali,” katanya.

"Saya hanya tidak memiliki informasi lebih lanjut untuk diberikan mengenai kapan dan apakah tanggal pemasangan kembali telah atau akan memungkinkan, jika penjangkaran ulang benar-benar dilaksanakan."

Dermaga sementara, juga dikenal sebagai Joint Logistics Over-the-Shore, atau JLOTS, telah berada di pelabuhan Ashdod di Israel sejak akhir bulan lalu karena cuaca buruk dan gelombang laut yang ganas.

Terlepas dari masalah cuaca dan teknis, Pentagon memuji dermaga sementara yang membantu mengirimkan lebih dari 8.000 metrik ton bantuan dari negara kepulauan Mediterania, Siprus, ke Gaza sejak operasi dimulai pada pertengahan Mei.

Namun, upaya untuk mengirimkan bantuan ke Gaza menggunakan dermaga sementara telah memicu sejumlah kritikan, karena pengiriman bantuan kepada warga sipil terhambat oleh pertempuran antara pasukan Israel dan Hamas, yang oleh AS dinyatakan sebagai kelompok teror.

Foto yang dirilis oleh Komando Pusat AS menunjukkan para tentara dan marinir AS serta tentara Pasukan Pertahanan Israel membangun dermaga sementara di pantai Jalur Gaza, 16 Mei 2024. (Foto: (U.S. Central Command via AP)
Foto yang dirilis oleh Komando Pusat AS menunjukkan para tentara dan marinir AS serta tentara Pasukan Pertahanan Israel membangun dermaga sementara di pantai Jalur Gaza, 16 Mei 2024. (Foto: (U.S. Central Command via AP)

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menghentikan pengiriman bantuan yang datang dari dermaga tersebut pada 9 Juni, menyusul operasi penyelamatan sandera Israel yang menewaskan lebih dari 270 warga Palestina. Insiden itu menunjukkan adanya bahaya bagi para anggota stafnya.

Israel dan Amerika Serikat (AS) membantah tuduhan bahwa dermaga tersebut digunakan dalam operasi penyelamatan. Namun para pejabat PBB menyuarakan kekhawatiran bahwa persepsi terkait keterlibatan dermaga itu dapat membahayakan misi kemanusiaan mereka.

Akibatnya, sebagian besar bantuan tertahan di lokasi penampungan di pantai, sehingga tidak dapat menjangkau ratusan ribu warga Gaza yang menghadapi kondisi yang digambarkan oleh kelompok kemanusiaan sebagai darurat pangan.

Pentagon mengatakan pada Jumat jika dermaga tersebut tidak melanjutkan operasinya, pihaknya akan mencari cara lain untuk mengirimkan bantuan ke Gaza.

Singh juga mengatakan akan ada koordinasi berkelanjutan dengan pemerintah Israel mengenai cara lain untuk memperluas pengiriman bantuan.

Pejabat Pentagon telah berulang kali menggambarkan upaya pengiriman bantuan melalui dermaga tersebut sebagai solusi sementara terhadap krisis kemanusiaan di Gaza dan menyebut misi tersebut sukses meskipun misi tersebut baru beroperasi sekitar 20 hari karena faktor cuaca dan masalah teknis. [ft]

XS
SM
MD
LG