Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sidang darurat Rabu (18/2) mengenai krisis di Libya, negara yang telah berjuang keras untuk kestabilan politik sementara kelompok-kelompok milisi dan pemerintah yang didukung internasional bertempur memperebutkan kekuasaan dan wilayah.
Pemerintah di negara tetangga Mesir mengarahkan perhatiannya pada keadaan pekan ini setelah militan Negara Islam (ISIS) memancung 21 orang Kristen Koptik Mesir di Libya.
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Hassan Shockry Selim mengatakan kepada para wartawan Selasa di New York bahwa para diplomat Arab sedang membuat resolusi yang hendak mencakup langkah untuk menghentikan arus senjata kepada militan itu yang telah terus berlangsung sejak tergulingnya Moammar Gadhafi tahun 2011.
Ia juga mengatakan penyelesaian politik di Libya, di mana pemerintah-pemerintah paralel sedang beroperasi di Tripoli dan Tobruk, tidak akan memberantas ideologi militan. Rancangan resolusi itu diperkirakan tidak akan diajukan Rabu.
