Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mengadakan pertemuan darurat pada Minggu (14/4) untuk membahas serangan pesawat nirawak atau drone dan rudal Iran terhadap Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya, kata presiden badan tersebut.
Pertemuan tersebut rencananya akan diadakan pada pukul 16.00 waktu setempat, Minggu (14/4) dan atas permintaan Israel, kata juru bicara Malta, yang memegang jabatan presiden bergilir bulan ini, kepada media, Sabtu (13/4) malam waktu setempat.
Utusan Israel untuk PBB, dalam suratnya kepada presiden Dewan Keamanan, menyebut serangan udara Iran itu sebagai "pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Israel."
“Hari ini, Iran melancarkan serangan langsung dari dalam wilayahnya lebih dari 200 (drone), rudal jelajah dan rudal balistik ke arah Israel,” tulis Duta Besar Israel Gilad Erdan.
“Serangan tersebut merupakan eskalasi yang serius dan berbahaya.”
Erdan menuntut agar Dewan Keamanan “mengutuk Iran atas pelanggaran berat ini” dan menetapkan Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corp/IRGC), angkatan bersenjata yang membela pemerintah revolusioner Teheran, sebagai organisasi teroris.
Kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak, Lebanon, Suriah, dan Yaman telah melakukan serangkaian serangan terhadap sasaran-sasaran Israel dan Barat sejak 7 Oktober, ketika Hamas yang didukung Iran melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.
Serangan itu merenggut sekitar 1.160 jiwa, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Serangan pembalasan Israel menewaskan sedikitnya 33.091 orang di Gaza, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas. [ah/ft]
Forum