Diego Rosales merasa begitu ketakutan saat berkunjung ke dokter gigi saat ia berusia 4 tahun hingga ia terus menerus menggigit dokter giginya.
Sekarang, anak berusia 9 tahun itu jauh lebih tenang, merasa lebih tenang dengan kehadiran Zucca, anjing Labrador berwarna hitam yang membantu anak-anak autis sepertinya untuk menghadapi rasa takutnya.
Kunjungan ke dokter gigi bagi seorang anak dapat menjadi sesuatu yang menakutkan, khususnya bagi anak-anak penderita autis. Mereka dapat merasa kesal dengan sinar yang diarahkan ke wajah atau takut dengan suara-suara yang timbul dari peralatan dokter. Beberapa di antaranya malah harus dibius.
Anjing terapi telah digunakan di banyak negara untuk menenangkan anak-anak autis dan membantu orang dengan banyak kondisi lainnya. Raul Vera memulai prakteknya di Chile setelah memperhatikan interaksi sosial anaknya yang menderita autis lebih baik setelah menghabiskan beberapa waktu dengan anjing Labradornya yang berwarna hitam.
Varela berhenti kerja dan mendapatkan sertifikasi dari Bocalan yang berpusat di Spanyol sebagai pelatih anjing untuk anak-anak penderita autis.
Ia memulai oraganisasi nirlaba yang disebut Junto a Ti (“Ada di Sisimu”) dengan yang mengkhususkan diri dengan kunjungan ke dokter gigi bersama anak-anak penderita autis. Organisasi ini menggunakan enam anjing, keseluruhannya betina, karena para pengurus mengatakan anjing betina lebih tenang dan penurut. Dan anjing-anjing itu mendapat pelatihan khusus. [ww]