Pemerintahan Obama membela keputusan untuk mengadakan dialog tingkat tinggi dengan Venezuela, sewaktu pemerintah negara itu dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang luas dan merusak demokrasi.
Wakil Menteri untuk Urusan Politik, Thomas Shannon bertemu dengan Presiden Nicolas Maduro, hari Rabu, seminggu setelah Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dan mitra Venezuelanya mengumumkan rencana untuk mengadakan pembicaraan lagi dalam upaya mengurangi ketegangan antara kedua negara.
Pembicaraan di Caracas terjadi sehari sebelum Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) berkumpul untuk membahas usul yang mungkin bisa menangguhkan Venezuela dari keanggotaan dalam blok regional yang beranggota 35 negara itu.
Venezuela telah bergulat dalam krisis ekonomi yang mengakibatkan inflasi tinggi dan pengangguran, kekurangan pangan dan penurunan produksi minyak.
Pada waktu yang sama, pemerintahan presiden Maduro dituduh memenjarakan ribuan pembangkang politik, menindas aturan hukum dan kebebasan pers. Lawan-lawan Maduro menyerukan diadakannya referendum tahun ini untuk menurunkan Maduro dari jabatannya.
Keterlibatan AS tidak harus dilihat sebagai "hadiah" kata Annie Pforzheimer, pejabat sementara asisten sekretaris biro Western Hemisphere.
Pforzheimer mengatakan kepada panel DPR, bahwa Shannon akan menyampaikan "keprihatinan yang kuat" Amerika tentang pemerintah Venezuela dalam kunjungannya, juga termasuk pertemuan dengan pihak oposisi dan masyarakat madani.
Meskipun AS dan Venezuela telah sepakat untuk mengadakan dialog tingkat tinggi, Kerry prihatin tentang pelaksanaan HAM di Venezuela dalam pertemuan OAS pekan lalu di Republik Dominika.
Dalam sidang itu, Kerry mendesak pemerintah untuk membebaskan para tahanan politik, menghormati kebebasan berekspresi, mengatasi kekurangan pangan dan menghormati ketentuan-ketentuan konstitusional. [ps/isa]
