Agen-agen imigrasi Rabu (10/1) dini hari menggerebek puluhan toko 7-Eleven untuk memeriksa status keimigrasian karyawan toko itu dan menginterogasi mereka dalam apa yang digambarkan pejabat sebagai operasi terbesar terhadap pengusaha dalam pemerintahan Presiden Donald Trump.
Agen-agen itu menggerebek sedikitnya 98 toko 7-Eleven di seluruh Amerika, memperluas penyelidikan yang dimulai dari kasus 4 tahun lalu yang melibatkan toko waralaba itu di Long Island, New York. Hasil pemeriksaan bisa mengarah ke tuntutan pidana atau denda atas praktik perekrutan yang dilakukan jaringan toko itu.
Tindakan itu tampaknya membuka fron baru dalam perluasan penegakan imigrasi Trump, dengan penahanan untuk deportasi sejauh ini naik 40 persen dan rencana anggaran miliaran dolar untuk membangun tembok perbatasan dengan Meksiko. Orang-orang garis keras selama ini mendesakkan sikap keras terhadap pengusaha.
Derek Benner, pejabat tinggi dalam Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai Amerika, mengatakan kepada kantor berita Associated Press, operasi hari Rabu adalah 'yang pertama dari banyak operasi lainnya' dan ‘pertanda apa yang akan terjadi' terhadap pengusaha. Ia mengatakan akan dilakukan lebih banyak pemeriksaan dan penyelidikan terhadap karyawan, tetapi tidak menyebut berapa banyak sasarannya.
7-Eleven Store Inc., yang berpusat di Irving, Texas, yang punya lebih dari 8.600 toko di Amerika, belum menanggapi permintaan komentar atas penggerebekan tersebut. [ka/ii]