Perdana Menteri Sharif mendapat kecaman keras dari pihak-pihak yang pro-demokrasi di negara itu karena meminta bantuan tentara untuk mengatasi apa yang dilihat analis sebagai krisis yang membutuhkan penyelesaian politik.
Bahkan sekutunya di parlemen dan partai-partai politik yang beroposisi, yang tidak ikut protes massal anti-pemerintah, meminta penjelasan atas apa yang mereka kecam sebagai langkah anti-demokrasi.
Kecaman itu memaksa Sharif memberi penjelasan singkat kepada parlemen nasional hari Jumat. Ia mencoba membantah langkah itu.
Sharif mengatakan, "tentara tidak meminta peran mediator dan kami pun tidak meminta mereka melakukannya." Perdana menteri itu menambahkan, kedua pemimpin demonstrasi, Imran Khan dan Tahir-ul Qadri, bersikeras menemui panglima militer dan ia tidak keberatan dengan itu.
Tetapi beberapa jam kemudian, militer membantah pernyataan Sharif. Jurubicara militer mengatakan, komandan mereka, Jenderal Raheel Sharif, "telah diminta pemerintah untuk berperan sebagai fasilitator guna mengatasi kebuntuan kala itu." Ia menambahkan, permintaan itu disampaikan dalam pertemuan dengan Jenderal Sharif di kantor perdana menteri hari sebelumnya.
Ribuan demonstran, dipimpin politisi oposisi Imran Khan dan ulama terkenal, Tahir-ul-Qadri, berkemah selama lebih dari dua minggu di Islamabad, menuntut Perdana Menteri Sharif mundur.
Sharif menolak apa yang dinilainya sebagai tuntutan para demonstran yang inkonstitusional dan upayanya mencapai penyelesaian atas kekacauan politik tidak berhasil.
Setelah pernyataan Sharif dan bantahannya oleh militer, Khan Jumat malam mengatakan kepada pendukungnya bahwa ia akan terus melakukan protes sampai perdana menteri dipaksa mundur dari jabatan.
Pemain kriket yang menjadi politisi itu bertanya mengapa orang di Pakistan harus membayar pajak dan membiarkan praktik-praktik korupsi ketika pemimpin mereka Nawaz Sharif terang-terangan berbohong di parlemen.
Qadri juga berbicara kepada pengikutnya, tidak jauh dari rapat umum Khan, dan mengecam perdana menteri Sharif karena membuat pernyataan palsu.
Khan memimpin blok politik terbesar ketiga di parlemen. Ia menuntut pemilu baru dibawah sistem pemilu yang direformasi, menuduh pemilu parlemen tahun lalu dicurangi demi kepentingan partai Nawaz Sharif.