Dewan Keamanan PBB mendesak Myanmar agar meningkatkan upayanya untuk menciptakan kondisi yang aman agar warga Muslim Rohingya dapat kembali dari Bangladesh. Warga Muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh untuk berlindung dari penindakan militer yang brutal di Myanmar.
Militer melancarkan serangan balasan besar-besaran di negara bagian Rakhine Agustus lalu sebagai tanggapan atas berbagai serangan terhadap pos keamanan di negara bagian itu oleh militan Rohingya.
Sekitar 700 ribu warga Rohingya lari melintasi perbatasan sementara pasukan keamanan melakukan sejumlah besar pelanggaran HAM, di antaranya pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran. PBB dan Amerika Serikat menyebut tindakan itu sebagai suatu contoh pembersihan etnis.
Dalam pernyataan yang dilansir hari Senin (23/7), Dewan Keamanan menekankan pentingnya melakukan investigasi yang independen dan transparan terhadap tuduhan mengenai pelanggaran HAM dan pelanggaran lainnya.
Christine Schraner Burgener, utusan khusus baru PBB untuk Myanmar, menyampaikan kepada Dewan Keamanan bahwa para pemimpin Myanmar ingin membawa kembali Rohingya ke Rakhine, akan tetapi di sana masih terdapat perpecahan antara warga Rohingya yang minoritas Rohingya dan warga Buddhis yang mayoritas. [uh/ab]