Sebuah pangkalan militer NATO yang dibangun Amerika di Deveselu, Rumania selatan menghadapi musuh yang tidak diduga. Pejabat-pejabat mengatakan, gerombolan domba makan rumput dekat pagar pangkalan itu sehingga mengganggu sistem alarm dan keamanan pangkalan.
Kementerian Pertahanan Rumania mengalami kesulitan membujuk seorang petani setempat untuk menjauhkan domba itu.
Pangkalan yang dibangun dengam biaya 800 juta dolar itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pertahanan yang dibangun Amerika untuk mencegah serangan misil balistik terhadap anggota Persekutuan NATO.
Pangkalan itu diresmikan dengan upacara militer bulan Mei 2016. Namun, beberapa tahun sebelum pangkalan dibangun, seorang petani dari desa Stoenesti di dekatnya membeli tanah dekat pangkalan sebagai padang merumput bagi domba yang diternaknya.
Pejabat-pejabat Amerika di Deveselu telah memberitahu jajaran mereka setempat bahwa membiarkan domba hanya beberapa meter dari pagar pangkalan NATO itu mengganggu keamanan.
Walikota Stoenesti Alexander Damian mengatakan, "Hewan-hewan itu mengganggu sistem alarm. Domba tidak seperti manusia. Hewan tidak menghormati peraturan dan bergerak ke luar batas yang ditentukan, masuk ke bagian-bagian yang penuh sensor keamanan, menyentuh pagar dan memicu sistem alarm."
Tetapi petani itu tidak mau memindahkan dombanya. Pihak berwenang Rumania mengatakan ia malah membangun kandang hewan tanpa izin dan yang berwenang memintanya membongkar kandang itu. Si petani mengancam akan menuntut ganti rugi lebih dari 20 ribu dolar jika kandang dombanya dibongkar.
"Kami membuat beberapa komitmen dalam perjanjian dengan pihak Amerika. Kami tidak tahu pria pemilik kandang domba itu begitu bandel dan tidak mau pergi. Sedang komitmen harus dihormati. Ada perjanjian internasional yang harus dihormati," tambah Damian.
Kasus itu beralih menjadi pertarungan hukum yang sudah lebih tiga tahun antara Kementerian Pertahanan Rumania dan petani tersebut dan sampai ke Mahkamah Tinggi Rumania.
Penduduk Stoenesti enggan mengkritisi tetangga mereka. Russia diketahui menentang keras adanya pangkalan NATO dekat perbatasannya. Namun untuk sekarang ini hewan berbulu tebal dan ikal itulah yang lebih mengancam pangkalan NATO tersebut. [al]