Petugas SAR di Nepal hari Kamis (30/4) mengeluarkan dua korban selamat dari reruntuhan bencana gempa minggu lalu, sebuah momen gembira yang langka sementara angka kematian meningkat menjadi 6.000.
Sorak sorai terdengar di Khatmandu, ibukota Nepal ketika tim SAR mengeluarkan seorang anak laki-laki usia 15 tahun, Pemba Tamang dari pondok wisata yang ambruk, seorang pekerja dapur usia 30-an, Krishna Devi Khadka juga dikeluarkan dari reruntuhan.
Pemba Tamang yang dibalut debu, dipasangi pengaman leher sebelum ditandu dilarikan ke RS. Tapi pekerja kesehatan mengatakan ia hanya menderita luka-luka kecil dan lebam.
Anak laki-laki itu mengatakan ia bertahan dengan memakan ghee semacam mentega yang ditemukannya ditengah-tengah kegelapan dimana ia terjebak.
Tamang menggambarkan ketakutannya ketika gempa terjadi, Ia mencoba untuk lari, tapi sesuatu menimpa kepala dan membuatnya pingsan, tidak tahu berapa lama. Ketika sadar Tamang sudah terjebak di bawah reruntuhan dan kegelapan. Ia mendengar orang-orang meminta tolong di sekitarnya tapi tidak berdaya.
Petugas SAR mengatakan perempuan yang mereka temukan sadar dan mengatakan ia merasa "seperti dilahirkan kembali.
Tim-tim penyelamat dari seluruh dunia terus menggali reruntuhan dan kelompok bantuan mengupayakan untuk memberikan perlengkapan yang sangat diperlukan kepada para korban yang selamat.
Wartawan VOA Steve Herman mengunjungi desa Majigaon di timur laut Kathmandu dimana warga dihadapkan pada kenyataan bahwa setiap gedung disana hancur dan ternak mereka hilang. Ia juga melaporkan bahwa mereka tidak mendapat cukup bantuan dari luar.