Partai yang memerintah di Filipina, Rabu (8/9), telah membuka konvensi nasionalnya di mana para delegasi dijadwalkan akan memilih Presiden Rodrigo Duterte sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan Mei mendatang.
Langkah tersebut dipandang luas sebagai upaya untuk mempertahankan Duterte di dekat pusat kekuasaan sambil menghindari batasan masa jabatan konstitusional.
Duterte, usia 76, terkenal karena retorika vulgar dan tindakan kerasnya terhadap narkoba yang telah menewaskan ribuan tersangka umumnya bandar kecil. Sejak bulan lalu Duterte sudah mengatakan akan menerima pencalonan dirinya oleh Partai PDP-Laban agar bisa melanjutkan perjuangannya.
Duterte, sebagaimana dilaporkan kantor berita AP, Rabu menegaskan kembali menerima pencalonan dirinya dengan alasan kecintaannya pada bangsa.
Sekitar 400 anggota partai berkumpul di San Fernando City, utara ibu kota, Manila, untuk menghadiri konvensi itu sementara yang lainnya secara virtual.
PDP-Laban adalah partai pertama yang mengadakan konvensi guna memilih kandidat untuk pemilihan nasional 9 Mei mendatang.
Berdasarkan hukum Filipina, wakil presiden dipilih secara terpisah dari presiden dan partai Duterte juga diperkirakan akan mengumumkan calon presiden pada Rabu malam.
Kantor berita Reuters melaporkan, para pengamat politik yakin Duterte, yang dikenal ramah kepada China dan meremehkan Amerika setelah menjadi wakil presiden bisa mengambil alih jabatan presiden di bawah skenario di mana penggantinya mengundurkan diri.
Duterte telah mendesak senator dan pengikut setianya Christopher "Bong" Go untuk menggantikannya, tetapi Go, Rabu dilaporkan menolak pencalonannya sebagai presiden. [my/jm]