Abdel Fattah el-Sissi – mantan panglima militer yang menggulingkan presiden Islamis terpilih Mohammed Morsi dan diperkirakan akan menggantikannya dalam pemilu bulan ini – mengatakan ia berencana menciptakan perubahan kondisi kehidupan warga dalam waktu dua tahun, tetapi akan mengundurkan diri jika terjadi pergolakan menentangnya.
Hari Minggu (11/5), El Sissi berbicara pada stasiun TV Sky News Arabia, wawancara televisi pertama yang diberikannya sebagai kandidat presiden kepada media asing. Bagian pertama wawancara itu disiarkan hari Minggu.
El Sissi mengulangi keprihatinannya atas pemulihan keamanan dan upaya memerangi terorisme, dengan mengatakan polisi harus diberi kesempatan untuk memerangi para militan dan tidak diusik oleh demonstrasi-demonstrasi. Ditambahkannya bahwa ia tidak akan menunggu penggulingan oleh tentara jika terjadi pergolakan menentangnya.
Sebelumnya, hari Senin (5/5) lalu, el-Sissi mengatakan bahwa gerakan Islamis Ikhwanul Muslimin tidak punya masa depan di Mesir jika ia menang dalam pemilihan presiden akhir bulan ini.
Abdel-Fattah el-Sissi diunggulkan secara luas mengatakan bahwa gerakan Ikhwanul Muslimin dan presiden tersingkir Mohamed Morsi sudah “tamat.”
Sissi mengingatkan bahwa rakyat Mesirlah yang mengakhiri Ikwanul dan Morsi. Ia mengacu pada protes 30 Juni tahun lalu, pada waktu jutaan orang berdemonstrasi menentang Morsi hanya setahun setelah ia menduduki jabatan presiden.
Hari Minggu (11/5), El Sissi berbicara pada stasiun TV Sky News Arabia, wawancara televisi pertama yang diberikannya sebagai kandidat presiden kepada media asing. Bagian pertama wawancara itu disiarkan hari Minggu.
El Sissi mengulangi keprihatinannya atas pemulihan keamanan dan upaya memerangi terorisme, dengan mengatakan polisi harus diberi kesempatan untuk memerangi para militan dan tidak diusik oleh demonstrasi-demonstrasi. Ditambahkannya bahwa ia tidak akan menunggu penggulingan oleh tentara jika terjadi pergolakan menentangnya.
Sebelumnya, hari Senin (5/5) lalu, el-Sissi mengatakan bahwa gerakan Islamis Ikhwanul Muslimin tidak punya masa depan di Mesir jika ia menang dalam pemilihan presiden akhir bulan ini.
Abdel-Fattah el-Sissi diunggulkan secara luas mengatakan bahwa gerakan Ikhwanul Muslimin dan presiden tersingkir Mohamed Morsi sudah “tamat.”
Sissi mengingatkan bahwa rakyat Mesirlah yang mengakhiri Ikwanul dan Morsi. Ia mengacu pada protes 30 Juni tahun lalu, pada waktu jutaan orang berdemonstrasi menentang Morsi hanya setahun setelah ia menduduki jabatan presiden.
