Empat negara anggota Uni Eropa menolak rencana Uni Eropa yang mengharuskan masing-masing negara menerima 160.000 migran.
Para menteri luar negeri dari Hungaria, Republik Ceko, Polandia, dan Slovakia hari Jumat bertemu di Praha dengan menteri luar negeri dari Jerman dan Luksemburg. Kedua negara Eropa barat itu berusaha meyakinkan negara-negara di Eropa timur yang kurang kaya itu untuk menerima kesepakatan tersebut.
Tetapi Menteri Luar Negeri Republik Ceko Lubomir Zaoralek mengatakan bahwa negara-negara mereka perlu mengontrol sendiri jumlah pengungsi yang mereka terima.
Tanggapan negara-negara Eropa terhadap krisis migran paling besar di benua itu sejak Perang Dunia Kedua itu saling bertentangan.
Parlemen Eropa, dalam pemungutan suara yang tidak mengikat, dengan suara yang sangat besar mendukung seruan pimpinan Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengenai kuota wajib bagi setiap negara untuk menerima 160 ribu pengungsi, yang sebagian besar dari Suriah yang dilanda perang, dalam dua tahun mendatang.
Banyak di antara pengungsi berusaha mencapai Jerman, negara terkaya di Eropa, di mana pihak berwenang, walaupun ditentang beberapa negara tetangga, menyambut baik para pendatang baru tersebut.
Wakil Kanselir Sigmar Gabriel mengatakan kepada parlemen negara itu bahwa sekitar 450.000 pengungsi telah tiba di Jerman tahun ini, dan 37.000 di antara mereka tiba dalam delapan hari pertama bulan September ini.