Tautan-tautan Akses

4 Orang Lagi Didakwa Atas Pemboman Brussels


Dalam foto yang dibagikan Polisi Federal Belgia tanggal 7 April 2016, tersangka ketiga pemboman di Brussels bulan lalu (dalam kotak hitam) terlihat di bandara setelah peledakan.
Dalam foto yang dibagikan Polisi Federal Belgia tanggal 7 April 2016, tersangka ketiga pemboman di Brussels bulan lalu (dalam kotak hitam) terlihat di bandara setelah peledakan.

Dua tersangka lain yang ditangkap pekan ini telah dibebaskan “setelah interogasi yang seksama."

Kejaksaan Belgia hari Sabtu (9/4) mendakwa empat orang lagi tersangka terkait dengan pemboman bunuh diri maut di Brussels bulan lalu yang menewaskan 32 orang dan melukai banyak lainnya.

Para tersangka yang ditahan, Mohamed Abrini, Osama K., Herve B.M. dan Bilai E. M. dituduh terlibat dalam “pembunuhan teroris” dan “kegiatan kelompok teroris” dalam serangan tanggal 22 Maret di bandara dan stasiun kereta api Brussel, kata pejabat kejaksaan dalam pernyataan.

Dua tersangka lain yang ditangkap pekan ini telah dibebaskan “setelah interogasi yang seksama,” kata pernyataan itu.

Sebelumnya hari Sabtu, pihak berwenang Belgia mengukuhkan penangkapan tersangka keenam terkait pemboman tanggal 22 Maret lalu di Brussels, tanpa memberi keterangan lebih jauh.

Penggerebekan polisi dilakukan Sabtu di daerah Etterbeek, bagian tengah Brussels, tetapi tidak jelas apakah penangkapan itu dilakukan di sana.

Dalam beberapa penggerebekan hari Jumat, polisi Belgia menangkap lima orang, termasuk Mohamed Abrini, yang dicurigai terlibat dalam serangan Brussels di bandara dan stasiun kereta api bawah tanah kota itu.

Para penyelidik Belgia sedang berusaha menentukan apakah Abrini, 31, seorang warga Belgia keturunan Maroko, adalah pria ketiga yang disebut-sebut “pria bertopi” yang lolos dari ledakan di bandara Zaventem, Brussels.

Meskipun beberapa orang sudah ditangkap sehubungan dengan serangan 13 November di Paris dan pemboman maut Brussels bulan Maret, ibukota Belgia itu tetap dalam keadaan waspada teror tingkat kedua tertinggi, karena kemungkinan terjadinya serangan lagi. [gp]

XS
SM
MD
LG