Hanya beberapa minggu setelah beban kasus COVID-19 menyebabkan pemulihan kembalinya lalu lintas normal dua arah melintasi perbatasan AS-Kanada, Perdana Menteri Justin Trudeau akan berkunjung ke Washington untuk pertemuan puncak trilateral pertama dengan Amerika dan Meksiko sejak 2016.
Bagi delegasi Kanada, masalah utama pada pertemuan langsung, hari Kamis kemungkinan adalah program energi ramah lingkungan Presiden AS Joe Biden, yang telah menyulitkan Ottawa.
Meskipun koalisi pimpinan Partai Liberal Trudeau umumnya memiliki komitmen yang sama dengan Biden untuk memerangi perubahan iklim, ekonomi Kanada telah dirugikan oleh langkah-langkah tertentu seperti pembatalan Biden terhadap pembangunan jaringan pipa Keystone XL yang akan menyalurkan minyak mentah bernilai milyaran dolar dari Kanada barat ke kilang di Texas.
"Tidak bisa diabaikan, konteks yang sedang dihadapi Perdana Menteri Trudeau, terlepas dari antusiasme awal pada akhir 2020 ketika (Presiden Donald) Trump kalah," kata Jeffrey Collins, asisten profesor ilmu politik di Universitas Prince Edward Island.
"Hubungan Kanada-AS menghadapi sejumlah gangguan," katanya kepada VOA.
Collins mengatakan "gangguan" seperti itu termasuk rencana Biden dibawah moto "Beli produk Amerika" dan pendekatan "keras terhadap China" yang mendapat dukungan bipartisan di Washington.
"Jika Trudeau ingin melihat tindakan pada sejumlah isu perdagangan/ekonomi, ia dan pemerintahnya harus mulai menangani masalah-masalah penting bagi pemerintahan Biden," kata Collins kepada VOA.
Menurut Collins, AS ingin melihat Kanada mengeluarkan dana lebih besar untuk pertahanan, mengusulkan kerangka kerja yang jelas dengan China dan memutuskan dengan tegas untuk tidak menggunakan teknologi telekomunikasi perusahaan Huawei, China ke dalam jaringan 5G-nya, sejalan dengan keputusan serupa di AS, terkait alasan keamanan. Selain itu, AS ingin mengetahui secara spesifik tentang bagaimana Kanada ingin bekerja dengan AS pada "era berikutnya dalam pertahanan benua." [my/jm]