Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tiba di demonstrasi pendukungnya di Ankara, hari Senin (17/4) setelah kampanye yang sukses untuk mendapat persetujuan dalam referendum guna memperluas kekuasaannya sebagai presiden.
Erdogan mengatakan ia dipaksa untuk melakukan perlawanan keras terhadap "negara-negara besar dunia" yang menentang kampanyenya.
Berpidato kepada para pendukungnya di bandara Ankara setelah tiba dari Istanbul, Erdogan mengatakan ia "diserang" oleh negara-negara dengan "mentalitas penghancur" serta oleh pendukung negara-negara itu di dalam negeri Turki.
Tidak jelas apakah ia mengarahkan tudingan itu kepada negara-negara Eropa termasuk Jerman dan Belanda, dimana pihak berwenang melarang menteri-menteri pemerintahannya yang berencana mengadakan kampenye untuk mendapatkan suara warga Turki di sana.
"Kita tidak menyerah. Sebagai negara, kita kuat," kata Erdogan kepada pendukungnya. [my/al]