Kremlin mengatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Senin (27/6) meminta maaf kepada pemimpin Rusia Vladimir Putin karena menembak jatuh sebuah jet militer Rusia tahun lalu, yang mengakibatkan kematian pilotnya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan di Moskow, "Kepala negara Turki dalam pesannya menyatakan simpati dan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga pilot Rusia yang tewas itu dan meminta maaf."
Peskov menambahkan bahwa Presiden Erdogan ingin melakukan "segala hal yang mungkin untuk memulihkan hubungan persahabatan tradisional antara Turki dan Rusia."
Setelah Turki menembak jatuh pesawat Rusia, Kremlin menanggapi dengan melakukan pembatasan perdagangan dengan Turki, termasuk penghentian pekerjaan konstruksi pipa saluran untuk pengiriman gas Rusia ke Eropa melalui Turki, dan menganjurkan warga Rusia agar menghindari lawatan ke tempat peristirahatan di Turki.
Presiden Putin mengatakan sanksi itu akan dicabut jika Erdogan secara pribadi meminta maaf. Tidak ada indikasi dari Moskow hari Senin bahwa sanksi itu akan segera diakhiri.
Ketegangan meningkat antara Rusia dan Turki pada bulan November ketika Turki menembak jatuh pesawat tempur Rusia yang dikatakan oleh Turki telah melanggar wilayah udaranya di dekat perbatasan dengan Suriah. Dalam insiden itu, Rusia juga membantah tuduhan bahwa pesawatnya telah memasuki wilayah udara Turki.
Rusia dan Turki pada dasarnya berselisih mengenai konflik di Suriah, dengan Rusia mendukung pemerintah Presiden Bashar al-Assad, sementara Turki ingin dia digulingkan. [sp]