Tautan-tautan Akses

Eropa Tetapkan Tenggat 2 Minggu untuk Tinjau Situasi Mali


Pasukan penjaga perdamaian PBB dari Burkina Faso berpatroli pada hari pemilihan di Timbuktu. (Foto: REUTERS/Joe Penney)
Pasukan penjaga perdamaian PBB dari Burkina Faso berpatroli pada hari pemilihan di Timbuktu. (Foto: REUTERS/Joe Penney)

Sekutu Eropa pada Jumat (28/1) sepakat untuk menyusun rencana dalam waktu dua minggu tentang cara melanjutkan perjuangan mereka melawan militan Muslim di Mali, kata Menteri Pertahanan Denmark Trine Bramsen. Ia mengatakan itu setelah Prancis menilai situasi dengan junta Mali tidak bisa dipertahankan.

Ketegangan meningkat antara Mali dan mitra internasionalnya setelah junta gagal menyelenggarakan pemilu menyusul dua kudeta militer. Negara itu juga telah mengerahkan kontraktor militer swasta Rusia yang, menurut beberapa negara Eropa, tidak sesuai dengan misi mereka.

"Ada persepsi yang jelas bahwa ini bukan tentang Denmark. Ini tentang junta militer Mali yang ingin tetap berkuasa. Mereka tidak tertarik untuk pemilu demokratis, yang kami tuntut," kata Bramsen kepada kantor berita Reuters.

Berbicara setelah pertemuan virtual 15 negara yang terlibat misi tugas pasukan khusus Eropa Takuba, ia mengatakan, pihak-pihak telah sepakat membuat rencana dalam waktu 14 hari untuk memutuskan seperti apa "misi kontraterorisme pada masa depan di wilayah Sahel."

Para menteri itu membahas krisis setelah junta bersikeras agar Denmark segera menarik pasukannya. Ke-15 negara itu menolak klaim junta bahwa kehadiran Denmark adalah ilegal. [ka/ah]

Recommended

XS
SM
MD
LG