Kelompok negara-negara yang menggunakan mata uang euro kini memperoleh satu anggota baru, yaitu Estonia, saat banyak keprihatinan mengenai masa depan mata uang Uni Eropa tersebut. Estonia kini menjadi bekas negara blok Soviet yang pertama memberlakukan mata uang Euro
Negara di Baltik yang berpenduduk 1,3 juta jiwa itu mulai menggunakan mata uang euro hari Sabtu. Perdana Menteri Estonia Andrus Ansip menjadi orang pertama yang menarik uang euro dari mesin ATM pada hari pertama tahun baru. Ia mengatakan perubahan akan membantu perekonomian negara itu dan mendukung perdagangan.
Perubahan total dari mata uang kroon di Estonia, terjadi tak lama setelah sejumlah negara Eropa bersedia membantu Yunani dan Irlandia yang ekonominya bermasalah. Sebagian khawatir Portugal, Spanyol atau Italia akan membutuhkan bantuan serupa berikutnya.
Sekalipun dengan adanya keprihatinan ini, Kanselor Jerman Angela Merkel mengatakan saatnya sudah tiba untuk mendukung euro, yang disebutnya sebagai landasan bagi kemakmuran di Eropa.
Tetapi Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis mengatakan Spanyol dan Italia kemungkinan harus melakukan transaksi ulang sebesar 500 milyar dollar tahun 2011, yang dapat memicu krisis. Para periset yang berbasis di Inggris itu mengatakan hanya satu dari dalam lima kemungkinan bahwa mata uang euro akan mampu bertahan dalam bentuknya yang sekarang, dalam kurun 10 tahun mendatang.
