Pertemuan selama kurang lebih 3,5 jam itu berlangsung di markas FBI di Washington DC.
Dalam email yang dikirim kepada media, juru bicara tim kampanye Clinton, Nick Merrill, mengatakan “Clinton secara sukarela menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang penggunaan emailnya ketika ia menjabat sebagai menteri luar negeri. Ia gembira bisa berkesempatan membantu Departemen Kehakiman menyimpulkan kajian mereka.”
Ditambahkannya, “guna menghormati proses penyelidikan yang sedang berlangsung, Clinton tidak akan memberikan komentar lebih jauh atas tanya-jawab itu.”
Pertemuan itu dilakukan pasca pengumuman Jaksa Agung Loretta Lynch tentang niatnya untuk menerima rekomendasi dari petugas-petugas Departemen Kehakiman dan agen-agen federal yang menyelidiki penggunaan jaringan email pribadi Clinton.
FBI diperkirakan akan menyelesaikan penyelidikan mereka segera. Sebagian pakar hukum mengatakan mereka menilai tidak aka nada gugatan hukum yang diajukan terhadap calon presiden Partai Demokrat itu.
Berbicara dalam sebuah pertemuan di Colorado hari Jumat (1/7), Lynch menegaskan bahwa petugas dan tim penyelidik Departemen Kehakiman bertindak secara independen, dan penyelidikan itu sudah dilakukan sebelum ia menjabat sebagai jaksa agung.
“Saya memperkirakan akan menerima rekomendasi mereka,” ujar Lynch yang mempunyai pilihan untuk mengubah tuntutan apapun terhadap Clinton. Ditambahkannya, ia “akan menerima” temuan penyelidikan itu.
Pernyataan Lynch disampaikan setelah pertemuan mendadaknya dengan suami Hillary Clinton, mantan presiden Bill Clinton, beberapa hari sebelumnya menimbulkan pertanyaan dari sejumlah anggota faksi Republik di Kongres tentang apakah telah dilakukan kompromi terhadap penyelidikan email tersebut. Lynch telah mengatakan pertemuan itu tidak ada kaitannya dengan masalah yang sedang dikaji. [em]