Setelah memenangkan Festival Film Sundance untuk penyutradaraan terbaik, film Korea “Minari” kini dipertunjukkan di Festival Film Busan.
Setelah “Parasite” meraih Oscar tahun lalu, kemenangan sutradara Lee Isaac Chung yang menyutradarai “Minari” sebenarnya tidak lagi mengejutkan. Dunia tampaknya tidak saja mulai menyukai film-film Asia, khususnya Korea, tetapi juga mengakui kepiawaian sutradara dan bintang-bintangnya. Hal ini disampaikan Isaac dalam konferensi pers “Minari” Jumat lalu (23/10) menjelang pertunjukkan gala Festival Film Busan.
“Minari” adalah sebuah film tentang keluarga migran asal Korea pada tahun 1980an yang pindah ke Arkansas untuk mengejar mimpi di Amerika. Isaac mengatakan film ini sangat dekat dengan kesehariannya ketika neneknya pindah ke Amerika dan menanam “minari” – sejenis tanaman seledri. Tanaman ini tumbuh sangat baik dan dapat menghidupi keluarga mereka.
Aktor Steven Yeun yang menjadi pemeran utama film ini juga memiliki pengalaman yang kurang lebih sama sebagai keluarga imigran yang mencari penghidupan lebih baik di Michigan. Aktor yang juga berperan dalam “The Walking Dead” ini mengatakan ia sangat memahami cerita dalam film itu.
“Ketika saya bermigrasi ke Amerika, keluarga saya pertama-tama datang ke Kanada, lalu ke Michigan dan kami tingal di pedalaman. Saya kira ketika usia saya bertambah, saya menyadari betapa besar trauma yang dirasakan di setiap generasi imigran,” ujarnya.
Ditambahkannya, meskipun pengalaman setiap keluarga berbeda, “perasaan tidak memiliki tempat di mana pun” menjadi hal yang umum terjadi pada keluarga migran yang pindah ke negara lain.
“Kita bukan orang Korea, kita juga bukan orang Amerika. Ada perasaan aneh seakan-akan kita tidak menjadi bagian dari siapa pun. Ini mengingatkan saya pada keluarga saya ketika kami saling menolong satu sama lain karena memang kami tidak punya siapa-siapa. Hal ini membantu saya memahami motivasi kerja keras ayah saya,” tambah Steven.
Lebih jauh Steven Yeun mengatakan ia gembira dengan perkembangan yang terjadi dalam industri film sekarang ini, yang mulai dapat menerima cerita-cerita film dari sudut pandang lain dunia.
“Minari” yang telah dipertunjukkan di Festival Film Sundance bulan Januari lalu dan memenangkan anugerah juri, kini dipertunjukkan di Festival Film Busan. Festival yang biasanya berlangsung megah ini diperkecil skalanya karena masih terus meluasnya pandemi virus corona. Tidak ada acara pembukaan dan penutupan yang glamor, sementara pertunjukkan film dilakukan dalam skala kecil. Festival ini akan berlangsung hingga 30 Oktober. [em/jm]