Senat AS secara politis terpecah dengan 50 Partai Republik dan 50 anggota dari Demokrat, namun para pemimpin kedua partai, Rabu (3/2) sepakat bahwa fraksi Demokrat akan memegang mayoritas kursi di masing-masing komite penting terkait masalah utama untuk perumusan pertama kali dalam undang-undang.
Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer mengumumkan kesepakatan itu dengan pemimpin Senat dari Republik Mitch McConnell sekaligus menyatakan resolusi pengorganisasian majelis tersebut akan disetujui di kemudian hari.
Jika pemilihan suara dengan blok beranggotakan 50 anggota di mana Demokrat memegang kendali Senat AS, maka pemungutan suara yang berimbang akan diputuskan oleh Wakil Presiden dari Demokrat, Kamala Harris yang memimpin majelis sidang.
Schumer dan McConnell selama sebulan bernegosiasi mengenai aturan legislatif untuk dua tahun mendatang sebelum McConnell menyetujui permintaan Schumer untuk memegang kendali Senat AS.
Dengan Demokrat memegang mayoritas kursi di masing-masing 20 komite tetap Senat, itu diperkirakan lebih memudahkan Presiden Joe Biden untuk memajukan prioritas legislatifnya. Meski demikian, beberapa anggota parlemen terkadang tidak setuju dengan sikap yang diadopsi oleh presiden dari partainya sendiri.
Senat yang beranggotakan 100 orang, anggota partai minoritas - sekarang Partai Republik selama dua tahun ke depan - sering mengajukan keberatan atas undang-undang yang diusulkan oleh presiden dari partai lawan, kini dipegang Demokrat, Biden yang menjabat dua minggu lalu.
Dalam debat di hadapan seluruh Senat, beberapa anggota parlemen dari partai minoritas sering kali menentang undang-undang yang tidak mereka sukai, memaksa sedikitnya 60 senator, beberapa dari kedua partai, untuk bergabung memberikan suara untuk melanggar filibuster kemudian memberikan suara pada undang-undang itu sendiri. [mg/ka]