Polisi Inggris telah menangkap seorang laki-laki dan seorang perempuan terkait penggunaan drone atau pesawat nirawak yang mengganggu operasi di bandara Gatwick, London, selama tiga hari.
Belum ada rincian informasi yang dirilis tentang kedua orang yang ditangkap tersebut.
Dalam sebuah pernyataan Sabtu pagi (22/12), polisi Sussex mengatakan penangkapan dilakukan Jumat malam (21/12). Ditambahkan, penyelidikan ‘’masih berlangsung dan kegiatan di bandara masih difokuskan pada membangun ketahanan untuk mendeteksi dan mengurangi gangguan drone lebih lanjut, dengan melakukan sejumlah strategi.’’
Penutupan landasan pacu di bandara terbesar kedua di Inggris akibat drone telah mengganggu penerbangan dan menimbulkan dampak pada ratusan ribu penumpang.
Bandara Gatwick ditutup Rabu malam (19/12) setelah drone pertama mengganggu operasi di landasan pacu dan dibuka kembali untuk beroperasi secara terbatas Jumat pagi. Namun pada Jumat sore operasi kembali dihentikan karena laporan adanya drone kedua.
Polisi Sussex Justin Burtenshaw mengatakan jumlah pesawat nirawak yang terlihat di Gatwick ini “belum pernah terjadi sebelumnya.”
Bandara Gatwick, yang terletak sekitar 45 kilometer selatan London, adalah bandara terbesar kedua di Inggris. Penghentian operasi bandara di Gatwick telah menimbulkan dampak pada operasi bandara utama Heathrow, serta sejumlah bandara utama lain di Eropa.
Lebih dari 43 juta penumpang terbang melalui bandara Gatwick setiap tahun. [em]