Musisi Irlandia dan aktivis anti-kemiskinan Bob Geldof hari Senin (13/11) akan mengembalikan penghargaan "Freedom of the City of Dublin", penghargaan dari kota asalnya. Ia beralasan tidak bisa mempertahankannya karena ia berbagi hadiah itu dengan Aung San Suu Kyi dari Myanmar.
"Singkatnya, saya tidak ingin dikaitkan dengan orang yang saat ini terlibat pembersihan massal etnis Rohingya di Myanmar Barat Laut," tegas Geldof.
Geldof terkenal karena menyelenggarakan konser "Live Aid" tahun 1985 – yang dianggap konser terbesar di dunia, diselenggarakan di banyak lokasi, dan menggalang lebih dari 104 juta dolar untuk memerangi kelaparan di Ethiopia.
Aung San Suu Kyi - peraih Nobel - menuai kecaman internasional karena gagal mengatasi apa yang telah digambarkan PBB sebagai pembersihan etnis minoritas Muslim Rohingya. Sudah lebih dari setengah juta orang Rohingya melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh guna menghindari kekerasan di Myanmar.
Peraih Nobel Perdamaian, termasuk pemimpin spiritual Tibet yang diasingkan, Dalai Lama, Uskup Agung Afrika Selatan Desmond Tutu yang sudah pensiun dan aktivis Pakistan Malala Yousafzai, juga telah mengeluarkan pernyataan dan meminta Suu Kyi mengutuk kekerasan tersebut. [ka/jm]