Myanmar mengatakan kecaman PBB atas caranya menangani krisis pengungsi Rohingya dapat merusak dengan parah perundingan dengan negara tetangga Bangladesh untuk memulangkan 600 ribu orang Rohingya yang melarikan diri ke seberang perbatasan untuk menghindarkan penindakan brutal oleh militer.
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan pernyataan hari Senin yang mengutarakan “keprihatinan serius” atas laporan pelanggaran hak azasi manusia dan kekejaman yang dilakukan oleh militer Myanmar di negara bagian Rakhine, dan mendesak pemerintah agar mengendalikan militer.
Kantor pemimpin de fakto Myanmar, Aung San Suu Kyi, mengeluarkan pernyataan tanggapan hari Rabu, yang mengatakan Dewan Keamanan mengabaikan kenyataan bahwa “masalah yang dihadapi Myanmar dan Bangladesh hanya dapat diselesaikan secara bilateral.”
Pernyataan itu mengatakan perundingan dengan Dhaka sedang berjalan dengan mulus dan cepat. [gp]