Tautan-tautan Akses

Kunjungi Rakhine, Suu Kyi Ingin Komunitas Rohingya Dibangun Kembali


Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi tiba di bandara Sittwe setelah mengunjungi Maungdaw di negara bagian Rakhine, Kamis (2/11).
Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi tiba di bandara Sittwe setelah mengunjungi Maungdaw di negara bagian Rakhine, Kamis (2/11).

Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi meninjau negara bagian Rakhine yang bergolak di Myanmar utara, untuk pertama kalinya sejak militer negaranya melancarkan operasi militer brutal terhadap komunitas minoritas Muslim Rohingya.

Suu Kyi Kamis (2/11) bertemu dengan komunitas Muslim Rohingya di desa Pandawpyin dekat Maungdaw. Dia juga melakukan perjalanan ke perbatasan Myanmar-Bangladesh dan bertemu dengan keluarga dari Pasukan Penjaga Perbatasan di Jembatan Persahabatan Bangladesh-Myanmar Taungbro.

Seksi Bahasa Burma di VOA melaporkan pemimpin de facto Myanmar itu mengatakan kepada warga desa Rohingya bahwa dia ingin melihat komunitas mereka dibangun kembali, meminta pelaksana rencana rekonstruksi untuk memenuhi kebutuhan khusus warga desa. Dia meminta penduduk desa untuk mengemukakan kebutuhan dan kepentingan mereka sebelum rekonstruksi dimulai.

Aung San Suu Kyi mengatakan bahwa dia mengharapkan rekonstruksi berjalan lancar dan menyimpulkan pembicaraannya dengan mengungkapkan keinginannya untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak di daerah-daerah yang terkena dampak kekerasan.

Dia juga mengunjungi desa Madamatine Myo dimana gerilyawan ARSA Rohingya secara brutal membunuh delapan orang asli Myo pada bulan September yang lalu. Kepala desa Madamatine U Maung Tin mengatakan kepada VOA seksi Bahasa Burma bahwa penduduk desa tidak dapat secara langsung menyuarakan keprihatinan mereka karena keterbatasan waktu, tetapi mereka senang dengan kunjungan Aung San Suu Kyi dalam masa-masa sulit.

Peraih Nobel Perdamaian tersebut mendapat kritik keras dari masyarakat internasional atas responsnya yang lamban terhadap krisis Rohingya itu. Dia pada awalnya bersikeras bahwa ada " kesalahan besar informasi " mengenai nasib Rohingya.

Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan akan mengirimkan delegasi akhir pekan ini ke Cox's Bazaar di Bangladesh, di mana ratusan ribu pengungsi Rohingya telah menetap setelah melarikan diri dari kekerasan di negara bagian Rakhine. [sp/al]

Recommended

XS
SM
MD
LG