Hingga Senin (13/8), jumlah korban tewas akibat gempa 7 SR yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat dan Bali, tercatat 436 orang.Sutopo Purwo Nugroho, kepala pusat data informasi dan humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan dalam siaran pers.
Jumlah korban tewas adalah korban yang sudah terdaftar oleh kepala desa dan Babinsa. Sedangkan korban meninggal dunia yang sudah terverifikasi dan ada surat kematian di Dinas Dukcapil tercatat 259 orang. Sisanya masih dalam proses administrasi di Dinas Dukcapil masing-masing kabupaten. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh saat gempa.
Lombok Utara mencatat korban terbanyak, yaitu 374 orang, karena wilayah tersebut berdekatan dengan pusat gempa 7 SR. Korban luka-luka tercatat 1.353 orang.
Kerugian dan kerusakan akibat gempa di Nusa Tenggara Barat masih dalam perhitungan. Tapi perhitungan sementara, angka kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai lebih dari 5,04 triliun rupiah. Angka ini masih sementara, hanya berdasarkan data Kamis (9/8) pekan lalu. Dipastikan dampak ekonomi lebih dari 5,04 triliun.
Berdasarkan data dari Posko Tanggap Gempa Lombok pada Senin (13/8), pengungsi tercatat 352.793 orang. Namun jumlah pengungsi sering berubah karena banyak pengungsi kembali ke rumah atau bekerja di ladangnya pada siang hari. Mereka kembali ke pengungsian pada malam hari. Ada juga pengungsi yang sudah kembali ke rumah masing-masing.
Tim SAR gabungan masih mengevakuasi korban yang tertimbun bangunan runtuh dan longsor.
Distribusi bantuan logistik ke pengungsi juga terus dilanjutkan ke seluruh pelosok daerah yang terdampak gempa. Bantuan air bersih dilakukan dengan tangki air. Bak-bak penampungan air dan hidran umum di pengungsian terus ditambah. [ft/as]
