Di jantung kota Barcelona tersimpan kenangan buruk masa lalu Spanyol. Penjara La Modelo terletak hanya beberapa blok dari stasiun kereta api utama Catalan dan banyak tempat wisata utama kota itu.
Penjara itu menampung tahanan politik selama 40 tahun kediktatoran di bawah Jenderal Francisco Franco. Lebih dari 1.000 orang dieksekusi di sana.
Barcelona adalah benteng terakhir perlawanan republik dalam perang saudara Spanyol, dan jatuh ke pasukan Franco tahun 1939. Banyak yang diam-diam memberontak. Di antaranya adalah Felipe Moreno, yang akhirnya ditangkap dan dipenjara tahun 1975. Ia menyaksikan kejadian baru-baru ini dengan cemas.
Pemerintah Spanyol menahan banyak pemimpin gerakan kemerdekaan Catalan bulan Oktober lalu, setelah berlangsung referendum pemisahan diri dari Spanyol. Moreno mengatakan tindakan pemerintah itu mengulangi tekanan dari era Franco itu.
"Menganggap bahwa di zaman sekarang mereka bisa menangkap orang semata-mata karena pendapat politik mereka, karena mereka tidak menerima kedaulatan negara. Pemerintah mengatakan tidak ada tahanan politik, tapi di era Franco mereka mengatakan hal yang sama. Kami adalah musuh rezim dan kami dituduh melakukan terorisme. "
Di perbukitan di luar Barcelona terletak desa Vilarsar, dan pita kuning menghiasi hampir setiap pohon dan tiang lampu - simbol dukungan bagi pemimpin independen Catalonia yang dipenjarakan.
Desa ini berada di garis depan kampanye kemerdekaan, dipimpin oleh Walikota Xavier Godàs, yang kakeknya berjuang untuk Republik Catalan melawan pasukan Jenderal Franco. Ia merasakan bayangan sejarah di balik kampanye kemerdekaannya.
"Mempertahankan semangat kebebasan republik, melawan penjajahan. Perjuangan ini telah melampaui 40 tahun masa kediktatoran, diteruskan dari generasi ke generasi, dan tidak hanya berkaitan dengan motif nasional, tapi juga dengan prinsip-prinsip demokrasi," kata Godàs.
Pemerintah Spanyol mengklaim bahwa pihaknya berusaha menegakkan prinsip demokrasi tersebut. Rakyat Catalonia akan memberi suara dalam pemilihan regional Kamis, setelah Spanyol membubarkan pemerintah daerah itu menyusul referendum bulan Oktober lalu. Jajak pendapat mengatakan suara terbagi antara mereka yang pro-dan anti-kemerdekaan.
Apapun hasilnya, Walikota Vilasar Xavier Godas mengatakan Catalonia akan melanjutkan perjuangan untuk melepaskan diri dari kekuasaan Spanyol.[my/jm]