Perusahaan raksasa internet Google juga berencana meluncurkan "agen virtual" berbasis cloud yang bisa digunakan orang untuk menjadwalkan vaksinasi atau mendapatkan informasi tentang topik tersebut dalam 28 bahasa menggunakan obrolan, pesan teks, atau panggilan telepon.
Google mengatakan akan memberikan 250.000 dosis vaksin kepada "negara-negara yang membutuhkan" serta menambahkemampuan bagi pengguna untuk menemukan lokasi vaksinasi di Kanada, Chili, Prancis, India, Singapura dan Amerika.
"Sebagaimana yang kita ketahui selama pandemi, tidak akan ada yang selamat dari COVID-19 sampai semua orang aman," kata Google.
"Memperoleh vaksin bagi semua orang di seluruh dunia adalah sebuah tantangan, tetapi perlu."
Google bersama sejumlah perusahaan teknologi termasuk Amazon dan Uber telah meningkatkan sumber daya atau upaya untuk membantu orang-orang mendapat vaksin COVID-19.
Selain 250.000 dosis vaksin COVID-19 untuk negara-negara yang membutuhkan, Google juga mendanai lokasi "pop-up" untuk vaksinasi di Amerika, dan memberi komitmen tambahan $ 250 juta dalam bentuk bantuan iklan yang menyebarkan informasi vaksin.
"Masih banyak tugas yang harus dilakukan untuk memastikan semua orang yang menginginkan vaksinasi bisa divaksinasi," kata Google dalam sebuah postingan blog.
"Secara global, butuh waktu bertahun-tahun sebelum beberapa negara memiliki cukup vaksin." [my/jm]