Tautan-tautan Akses

Hakim Vonis Perusuh di Gedung Kongres “Qanon Shaman” 41 Bulan Penjara


Para suporter dari Mantan Presiden Donald Trump, termasuk Jacob Chansley (kanan) dihadang oleh polisi saat berusaha masuk ke ruangan senat di gedung Kongres AS dalam kerusuhan yang terjadi pada 6 Januari 2021. (Foto: AP/Manuel Balce Ceneta)
Para suporter dari Mantan Presiden Donald Trump, termasuk Jacob Chansley (kanan) dihadang oleh polisi saat berusaha masuk ke ruangan senat di gedung Kongres AS dalam kerusuhan yang terjadi pada 6 Januari 2021. (Foto: AP/Manuel Balce Ceneta)

Seorang hakim federal di Amerika Serikat (AS), pada Rabu (17/11), menjatuhkan vonis hukuman 41 bulan penjara pada Jacob Chansley, perusuh di gedung Kongres AS Januari lalu.

Perusuh tersebut dikenal dengan julukan “Qanon Shaman” di antara para pengikut mantan presiden Donald Trump itu karena hiasan kepala bertanduk yang dikenakannya dan perannya dalam serangan tersebut.

Sebelumnya, jaksa meminta hakim distrik Royce Lamberth untuk menjatuhkan vonis 51 bulan lebih lama terhadap Chansley, yang pada September lalu mengaku bersalah telah menghalang-halangi proses pengesahan pemenang pemilu presiden Amerika. Chansley bersama ribuan orang lainnya ketika itu menyerbu gedung Kongres untuk menghentikan proses sertifikasi kemenangan Joe Biden sebagai presiden AS yang baru.

Hukuman itu sama persis dengan hukuman yang dijatuhkan hakim pada mantan seniman bela diri campuran yang terekam kamera sedang meninju seorang polisi dalam serangan tersebut. Minggu lalu ia dijatuhi vonis 41 bulan penjara.

Lamberth mengatakan ia yakin Chansley, yang berpidato panjang lebar sebelum dijatuhi hukuman, telah melakukan banyak hal untuk meyakinkan pengadilan bahwa ia “berada di jalur yang benar.”

Pengacara Chansley meminta hakim untuk memotong hukuman itu dengan masa ketika kliennya ditahan sejak Januari lalu. Chansley tampil di pengadilan dengan mengenakan baju jumpsuit penjara berwarna hijau tua, dengan janggut dan kepala dicukur.

Selama dalam tahanan, Chansley didiagnosa menderita skizofrenia sementara, gangguan bipolar, depresi dan kecemasan. Ketika menyampaikan pengakuan bersalah di pengadilan, Chansley mengatakan ia kecewa karena Trump tidak memberinya pengampunan.

Trump dimakzulkan oleh DPR, namun dibebaskan oleh Senat dari tuduhan penghasut kerusuhan 6 Januari atas pidato berapi-api yang ia sampaikan beberapa jam sebelum kerusuhan itu terjadi, di mana ia mengatakan kepada para pengikutnya untuk “berjuang habis-habisan.”

Empat orang tewas dalam aksi kekerasan pada 6 Januari itu. Seorang polisi gedung Kongres yang diserang oleh pengunjuk rasa, meninggal sehari kemudian. Empat polisi lain yang ikut ambil bagian mempertahankan keamanan di gedung Kongres secara terpisah bunuh diri beberapa bulan kemudian. Sekitar 140 petugas keamanan luka-luka dalam kerusuhan itu.

Pengacara Chansley, Albert Watkins, mengatakan Angkatan Laut Amerika pada tahun 2006 juga mendapati bahwa Chansley menderita gangguan kepribadian, tetapi tetap menyatakan bahwa ia “layak untuk bertugas.” [em/jm]

XS
SM
MD
LG