Pihak berwenang Palestina telah mengumumkan rencana mengadakan pemilu yang sudah lama tertunda untuk DPR daerah bulan Juli, namun langsung ditolak oleh Hamas yang menguasai jalur Gaza.
Juru bicara otorita Palestina Ghassan Khatib hari Selasa mengatakan kabinet itu telah memutuskan pemilihan umum akan diadakan di Tepi Barat dan Gaza tanggal 9 Juli. Pemilu itu merupakan yang pertama kalinya di wilayah Palestina sejak tahun 2006.
Meski demikian, juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan seruan otorita Palestina untuk pemilu tidak sah dan Hamas tidak akan berpartisipasi. Ia mengatakan tidak akan ada pemilu sampai ke dua pemerintahan berkonsiliasi.
Masa jabatan empat tahun Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah berakhir tahun 2009 namun diperpanjang sampai batas waktu tidak terbatas. Khatib mengatakan pemungutan suara bulan Juli itu hanya akan diadakan di Tepi Barat jika Hamas menolak untuk bekerja sama.
Para analis mengatakan protes-protes anti pemerintah di Mesir menyebabkan pejabat Palestina menentukan tanggal pemilu itu.