Hasil resmi pemilu di Mesir menunjukkan partai yang berkuasa pimpinan Presiden Hosni Mubarak telah merebut hampir semua kursi parlemen yang dimenangkan langsung dalam pemilu babak pertama. Oposisi telah mengutuk hasil tersebut dengan menyebutnya tidak syah dan pemilu itu penuh dengan pelanggaran yang keterlaluan.
Menurut hasil yang diumumkan Selasa malam, Partai Demokrat Nasional yang berkuasa memperoleh 209 kursi dalam babak pertama. Empat partai oposisi yang sekuler memperoleh 5 kursi dan 7 kursi diperoleh oleh calon independen. Permilu babak kedua tanggal 5 Desember akan menentukan pemenang 287 tempat pemilihan selebihnya dimana tidak ada calon yang memperoleh lebih dari 50 persen suara dalam babak pertama.
Seorang pejabat tinggi dari kelompok oposisi terbesar Mesir, Persaudaraan Muslim, mengatakan hari Selasa partai itu kemungkinan akan mengundurkan diri dari pemilu babak kedua setelah gagal meraih satu kursipun dalam pemilu hari Minggu. Persaudaraan mengatakan 26 dari calonnya maju ke babak kedua.
Kelompok tersebut, yang dilarang karena dianggap partai agama, mempunyai 88 kursi dalam parlemen sekarang yang beranggotakan 508 orang yang akan habis masa baktinya. Persaudaraan mempunyai seperlima kursi parlemen tersebut, yang membuatnya blok oposisi terbesar. Calon-calon kelompok itu mencalonkan diri sebagai independen untuk menghindarkan larangan tadi.