Pemilih di Mesir bersiap-siap memberi suara hari Minggu dalam pemilu parlemen pertama negara itu sejak tahun 2005, saat munculnya pengaduan atas pelanggaran dan gangguan pemilu yang diajukan oleh kelompok-kelompok oposisi dan HAM.
Kelompok oposisi Ikhwanul Muslimin atau Persaudaraan Muslim mengatakan, pengadilan di Alexandria memvonis 12 pendukungnya dua tahun penjara hari Jumat atas tuduhan melakukan kampanye liar. Hukuman itu merupakan yang terbaru dari serangkaian aksi penumpasan terhadap kelompok terlarang itu yang mengajukan para calonnya sebagai calon independen.
Undang-undang Mesir melarang partai-partai agama namun para calon yang didukung Persaudaraan Muslim kini menguasai seperlima kursi di Majelis Rendah Parlemen. Kelompok oposisi itu mendukung 130 calon dalam pemilu hari Minggu ini.
Pengacara kelompok itu dan pejabat keamanan mengatakan, pihak berwenang telah menangkap 22 pendukung Persaudaraan Muslim dalam dua hari terakhir. Kelompok itu mengatakan pihak berwenang Mesir telah menangkap 1.200 lebih anggota dan pendukungnya dalam beberapa minggu terakhir.
