Harga-harga saham di China terus anjlok hari Rabu (8/7), yang mendorong Beijing memperingatkan adanya kepanikan para investor saham dan mengungkapkan beberapa langkah baru yang mendesak untuk menghentikan penurunan selama tiga minggu itu.
Tidak lama setelah buka, indeks patokan Shanghai Composite turun hampir 7 persen dan indeks Shenzhen Composite turun 4 persen, yang melanjutkan penurunan yang telah melenyapkan 30 persen nilai pasar sejak pertengahan Juni.
Dalam upaya untuk melindungi diri dari penjualan besar-besaran, ratusan lagi perusahaan China telah mengajukan penghentian jual beli sahamnya. Secara keseluruhan, lebih dari 1.300 perusahaan di China daratan, atau sedikitnya 40 persen dari pasar, telah menghentikan jual beli saham mereka.
Kepanikan pasar dan peningkatan penjualan yang tidak rasional turut menyebabkan penurunan itu, menurut pernyataan badan pengawas bursa saham Beijing, China Securities Regulatory Comission (CSRC).
Beijing akan terus memelihara kestabilan harga-harga saham perusahaan besar dan menawarkan banyak likuiditas bagi pialang saham, kata CSRC. Beijing juga bertindak untuk mengizinkan perusahaan-perusahaan asuransi membeli lebih banyak saham perusahaan-perusahaan besar.
Dalam beberapa hari ini, Beijing telah berusaha mendorong pembelian saham dengan memotong suku-bunga, dan mengurangi biaya transaksi saham dan melonggarkan peraturan mengenai besarnya uang jaminan yang harus disetor pedagang saham untuk membeli saham.
Keguncangan ekonomi di negara ekonomi kedua terbesar di dunia itu, serta krisis utang Yunani, sedang menggetarkan bursa-bursa Asia lainnya. Hong Kong sudah kehilangan hampir 5 persen setelah bursa buka. Tokyo turun lebih dari 1,5 persen, sementara Sydney turun1,25 persen.