Inti besi didalam Bumi memiliki dua lapisan – inti bagian dalam yang dikelilingi lapisan cair di bagian luarnya. Secara bersama, kedua lapisan inti itu menggerakkan bidang magnet yang melindungi Bumi dari radiasi matahari yang mematikan.
Meskipun kebanyakan ilmuwan setuju bahwa besi – dan sejumlah elemen nikel – merupakan isi utama dari inti Bumi, mereka masih berbeda pendapat mengenai identitas dan jumlah elemen-elemen yang lebih ringan dari besi yang mengisi 10 persen sisanya.
Pusat inti Bumi berada lebih dari 6.300 kilometer dibawah permukaan, dan itu sebabnya tidak mungkin bagi para ilmuwan untuk mengambil sampel langsung. Mereka harus bergantung pada metode pengujian tidak langsung untuk mengidentifikasi dan mengukur jumlah elemen ringan didalam lapisan cair inti.
Para ilmuwan sudah lama berbeda pendapat mengenai berapa banyak Oksigen di dalam 10 persen sisa itu, tetapi kini sebuah tim ilmuwan di Amerika dan Tiongkok yakin telah mendapatkan jawaban pasti.
Tim itu melakukan uji laboratorium dan tes kepadatan atas dua sampel elemen yang sebagian besar terdiri dari besi, tetapi masing-masing dengan konsentrasi oksigen yang berbeda. Mereka mengatakan hasil tes, disertai data-data lain, menunjukkan sampel dengan tingkat oksigen rendah paling mirip dengan yang diamati jauh di dalam Bumi.
Ilmuwan di berbagai bidang bersemangat mencari detil-detil baru mengenai komposisi ilmiah dari inti Bumi. Ini karena hasil penelitian ini bisa menjadi petunjuk mengenai kondisi lingkungan miliaran tahun lalu, yaitu saat planet-planet berevolusi dari kumpulan awan gas dan debu yang tertinggal dari proses pembentukan matahari.