Badan antariksa AS, NASA, telah meluncurkan pesawat penjelajah planet Mars-nya yang terbaru, yang disebut ‘rover’ untuk misi dua tahun, guna menemukan tempat-tempat di mana mungkin ada kehidupan di planet merah itu.
Laboratorium Sains Mars milik NASA senilai 2,5 milyar dolar, yang dikenal dengan nama Curiosity itu, bertolak hari Sabtu (26/11) dari pangkalan Cape Canaveral, Florida dalam sebuah roket tak berawak.
Berukuran sebesar sebuah mobil, rover Mars itu memiliki 17 kamera, sebuah lengan robot, perangkat sinar laser, dan alat bor untuk memecah batu di planet itu. Pesawat penjelajah tadi diduga akan mencapai Mars bulan Agustus tahun depan.
Lokasi pendaratan yang dituju adalah kawah berukuran selebar 150-kilometer yang disebut Gale Crater, diambil dari nama astronom Australia, Walter Gale. Fitur-fitur geologis kawah tadi mencakup banyak tempat, dimana para ilmuwan yakin air kemungkinan pernah mengalir, juga sebuah gunung yang tinggi, yang menurut para manajer misi ke Mars itu akan menjadi fokus utama.
Menurut para ilmuwan, misi pesawat penjelajah Mars itu akan membantu menguak berbagai rahasia sejarah lingkungan planet Mars. Para ilmuwan NASA mengatakan peralatan ‘rover' itu akan digunakan untuk meneliti apakah kawasan pendaratan pernah berkondisi menopang kehidupan mikrobiologis.
Para ilmuwan menambahkan bahwa Laboratorium Curiosity itu tidak akan melakukan misi pendeteksian kehidupan, dan tidak akan mencari fosil-fosil.
