Hillary Clinton telah menandatangani dokumen resmi pengadilan yang menyatakan bahwa dia telah menyerahkan semua email yang menyangkut urusan kantor yang dikirim dari dan diterima pada alamat atau akun email pribadinya pada masa jabatannya sebagai menteri luar negeri Amerika.
Pernyataan itu ditandatangani Clinton di pengadilan federal, Senin (10/8), dan diancam dengan hukuman jika pengadilan memutuskan ia berbohong dan dengan sengaja memalsukan informasi apapun.
Clinton, yang sedang berusaha untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat tahun 2016, telah diperiksa dalam beberapa bulan ini setelah terungkap bahwa dia menggunakan alamat email pribadinya untuk mengirim surat-surat dinas.
Ia mengatakan dia telah menyerahkan lebih dari 55 ribu halaman email kepada Departemen Luar Negeri pada masa jabatan pertama Presiden Barack Obama.
Departemen Kehakiman Amerika sedang mempertimbangkan penyelidikan kemungkinan kebocoran informasi rahasia dalam email Clinton, tetapi mengatakan itu bukan penyelidikan pidana. Pada waktu kampanye di negara bagian Iowa pekan lalu, Clinton mengatakan dia tidak pernah mengirim atau menerima informasi rahasia melalui akun pribadinya.