Kelompok HAM Human Rights Watch atau HRW mengatakan, polisi Kenya memperkosa beberapa lusin wanita dan memukul warga sipil selama masa pemilihan presiden tahun ini.
"Ada kekerasan seksual yang meluas terhadap perempuan dan anak perempuan, dan serangan seksual terhadap laki-laki," kata kelompok nirlaba hak asasi manusia HRW itu dalam sebuah laporan yang baru dirilis hari Kamis (14/12).
HRW mengatakannya dan kelompok hak asasi lainnya mencatat adanya "penggunaan kekerasan berlebihan oleh polisi terhadap pemrotes, pembunuhan, pemukulan dan penganiayaan terhadap individu, penjarahan dan penghancuran harta benda."
Penyiksaan juga digunakan dalam serangan terhadap putri para perempuan dan suami mereka, kata laporan itu.
Kepala Polisi Kenya, Joseph Boinnet menggambarkan laporan itu sebagai tidak lebih dari "sepenuhnya bohong " dan meminta Human Rights Watch untuk memberikan bukti.
Laporan itu didasarkan pada wawancara dengan 65 wanita, tiga putri dan tiga pria yang mengatakan, mereka diserang secara seksual.
Laporan itu mengatakan, separuh dari perkosaan tersebut adalah perkosaan kelompok. Serangan seksual terjadi di beberapa daerah kumuh di ibu kota Nairobi dan di kubu oposisi Kisumu dan Bungoma, di Kenya barat.
Sedikitnya 68 orang terbunuh dalam kekerasan sejak pemilu 8 Agustus, yang memecah negara itu menurut daerah dan etnis. [ps/al]