Organisasi hak azasi Human Rights Watch mengatakan pasukan keamanan Burma telah melakukan pembunuhan, perkosaan, dan penangkapan massal terhadap Muslim Rohingya di Burma barat, setelah bentrokan maut antar-golongan bulan Juni.
Organisasi HAM yang berbasis di New York itu mengatakan dalam laporan hari Rabu bahwa pasukan Burma tidak turun tangan ketika ketegangan yang sejak lama antara kaum Buddha dan Muslim Rohingya pecah menjadi kekerasan.
Wakil Direktur Asia Human Rights Watch Elaine Pearson mengatakan segera setelah pasukan Burma membendung bentrokan, mereka melakukan tindak kekerasan dan penangkapan massal terhadap Rohingya.
Laporan itu datang sementara utusan hak azasi PBB Tomas Ojea Quintana meninjau daerah-daerah yang dilanda kekerasan. Seorang bikhsu setempat mengatakan kepada VOA bahwa kira-kira 100 orang penganut Buddha melancarkan protes damai di kota Maungdaw hari Selasa ketika Quintana berkunjung ke negara bagian Rakhine, Burma, dekat perbatasan dengan Bangladesh.
Organisasi HAM yang berbasis di New York itu mengatakan dalam laporan hari Rabu bahwa pasukan Burma tidak turun tangan ketika ketegangan yang sejak lama antara kaum Buddha dan Muslim Rohingya pecah menjadi kekerasan.
Wakil Direktur Asia Human Rights Watch Elaine Pearson mengatakan segera setelah pasukan Burma membendung bentrokan, mereka melakukan tindak kekerasan dan penangkapan massal terhadap Rohingya.
Laporan itu datang sementara utusan hak azasi PBB Tomas Ojea Quintana meninjau daerah-daerah yang dilanda kekerasan. Seorang bikhsu setempat mengatakan kepada VOA bahwa kira-kira 100 orang penganut Buddha melancarkan protes damai di kota Maungdaw hari Selasa ketika Quintana berkunjung ke negara bagian Rakhine, Burma, dekat perbatasan dengan Bangladesh.