Tautan-tautan Akses

ICRC: 100 Lebih Tewas dalam Serangan Saudi di Yaman


Warga memeriksa lokasi pasca serangan Saudi atas sebuah penjara kelompok Houthi di provinsi Dhamar, Yaman hari Minggu (1/9).
Warga memeriksa lokasi pasca serangan Saudi atas sebuah penjara kelompok Houthi di provinsi Dhamar, Yaman hari Minggu (1/9).

Lebih dari 100 orang tewas dalam serangan udara yang dilancarkan Arab Saudi atas sebuah penjara di Yaman, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) melaporkan hari Minggu (1/9).

Koalisi pimpinan Arab Saudi itu mengatakan, sasarannya adalah “sebuah fasilitas kelompok Houthi di mana pemberontak menyimpan drone atau pesawat tidak berawak, dan rudal”, tapi pihak Houthi mengatakan, serangan itu menghancurkan sebuah bangunan yang digunakan sebagai penjara.

Palang Merah Internasional segera mengirim bantuan ke kota Dhamar, disertai tim medis dan ratusan kantong mayat.

“Lokasi yang dihancurkan itu pernah dikunjungi oleh palang merah sebelumnya, kata pejabat ICRC Franz Rauchenstein kepada kantor berita AFP.

“Gedung itu tadinya adalah sekolah yang dipakai sebagai fasilitas penjara.”

“Sangat mengejutkan dan menyedihkan bahwa serangan itu ditujukan atas sebuah penjara, dan mengorbankan para tahanan yang dilindungi oleh hukum internasional,” tambahnya.

Kata Rauchenstein, lebih dari 100 orang diperkirakan tewas, dan 40 lainnya sedang dirawat karena luka-luka di berbagai rumah sakit di kota yang terletak di selatan ibu kota Sanaa itu.

Tim-tim palang merah sedang mengumpulkan mayat-mayat dan mencari korban yang mungkin masih hidup dan tertimbun dibawah reruntuhan, kata Rauchenstein.

Video yang diperoleh AFP menunjukkan bangunan yang rusak hebat itu, dan sejumlah mayat yang tergeletak di tanah, sambil buldozer tampak sedang membersihkan reruntuhan bangunan.

Koalisi pimpinan Arab Saudi itu tahun 2015 campur tangan untuk mendukung pemerintah Yaman setelah kelompok Houthi yang dilaporkan didukung oleh Iran merebut ibukota Sanaa dan sebagian besar kawasan Yaman.

Pertempuran yang terjadi sejak itu telah menewaskan puluhan ribu orang dan memicu apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan yang paling buruk.

Kedua pihak yang bersengketa bisa dikenai tuduhan kejahatan perang. Koalisi pimpinan Arab Saudi telah dimasukkan ke dalam daftar hitam oleh PBB karena dituduh melakukan pembunuhan atas anak-anak, sementara Arab Saudi dan sekutu-sekutunya menuduh kelompok Houthi menggunakan perisai manusia dalam pertempuran di kawasan yang padat penduduknya.

Sebelum palang merah mengeluarkan pernyataan ini, koalisi Arab Saudi berkeras bahwa serangan itu dilancarkan atas sebuah “kompleks militer dan karenanya merupakan sasaran yang sah.”

Kata Saudi, sejumlah ledakan yang terjadi setelah serangan itu menunjukkan bahwa gedung itu digunakan untuk menyimpan senjata.

Tapi saluran televisi Houthi al-Masirah mengatakan, puluhan orang tewas dan luka-luka dalam tujuh serangan udara yang menghantam gedung itu.

“Pasukan musuh menyasar para tahanan itu. Banyak dari mereka sedang disiapkan untuk dibebaskan sesuai perjanjian pertukaran tawanan,” kata kepala kelompok Houthi Abdel Malek al-Houthi dalam siaran televisi hari Minggu. (ii/jm)

XS
SM
MD
LG