Grup Bank Pembangunan Islam telah setuju untuk meminjamkan sampai US$5,2 miliar (Rp 69,5 triliun) untuk program-program pembangunan sampai 2020, menurut sebuah pernyataan gabungan.
Pernyataan itu mengacu kepada persetujuan yang ditandatangani selama pembukaan pertemuan tahunan IDB di Jakarta Selasa malam (17/5) sebagai "amplop pembiayaan tentatif."
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan dana-dana itu akan membantu mendanai beberapa proyek, termasuk perbaikan daerah-daerah kumuh, transmisi listrik dan pengembangan keuangan syariah.
IDB mengatakan akan bekerjasama dengan lembaga-lembaga donor lain dan juga peminjam multilateral, termasuk Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia yang didukung China, "untuk memobilisasi sumber-sumber daya tambahan untuk membiayai proyek-proyek prioritas" di Indonesia.
Lembaga yang berbasis di Arab Saudi itu juga dapat meminjamkan secara langsung kepada badan-badan usaha milik negara dengan jaminan penuh (sovereign guarantee).
Indonesia, bersama IDB dan pemerintah Turki juga akan mendirikan bank infrastruktur Islami, yang dapat membantu mendanai proyek-proyek di negara-negara anggota IDB. [hd/dw]