Ilmuwan di China mengatakan virus corona jenis baru yang telah menewaskan 425 orang di China kemungkinan berasal dari kelelawar.
Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan pada Senin (3/2/2020), di jurnal Nature, pakar dari Wuhan Institute of Virology, yang mengkhususkan dalam studi virus, mengatakan, virus baru ini dari segi genetika 96 persen identik dengan virus yang ditemukan pada kelelawar di Provinsi Yunnan.
Studi itu mengatakan, virus corona ini dari segi genetika 80% sama dengan virus SARS yang menewaskan lebih dari 800 orang pada 2002 dan 2003.
Pejabat China tidak tahu bagaimana virus ini ditularkan dari hewan ke manusia. Namun diduga pasar di China, dimana binatang liar dan ternak dijual, mungkin ikut menyebabkan epidemi ini. [jm/ft]