Sebagai satu tanda mendalamnya kerjasama militer antara India, Amerika Serikat dan Jepang, ketiga negara itu telah menempatkan sebagian dari kapal perang terbesar dan kapal selam mereka di Samudera Hindia untuk latihan angkatan laut tahunan yang dilakukan dengan melirik China.
Latihan angkatan laut itu telah meluas dalam dua tahun ini di tengah-tengah keprihatinan yang meningkat akan keagresifan maritim China bukan hanya di Laut China Selatan, tetapi juga di Samudera Hindia.
Latihan Malabar tersebut adalah lambang yang paling jelas menguatnya hubungan keamanan New Delhi dengan Amerika Serikat, yang ditegaskan kembali bulan lalu oleh Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Amerika Donald Trump.
Latihan selama sepekan tahun ini di tengah samudera itu, yang mulai hari Senin, melibatkan lebih dari 15 kapal perang, termasuk kapal induk Amerika yang bertenaga nuklir, USS Nimitz, kapal induk India INS Vikramaditya, dan kapal perang terbesar Jepang, JS Izumo.
Fokus tahun ini adalah pada perang anti-kapal selam.
Latihan itu telah meningkat dalam “lingkup dan kerumitannya untuk menanggapi berbagai ancaman terhadap keamanan maritime di Indo-Asia Pasifik,” menurut pernyataan kedutaan Amerika.
Dalam beberapa bulan ini, Angkatan Laut India telah mencatat peningkatan yang luar biasajumlah kapal angkatan laut China di Samudera Hindia dan melacak paling sedikit tujuh kapal selam China memasuki kawasan itu sejak Desember tahun 2013, menurut pengamat militer.
Mereka yakin ini adalah unjuk kekuatan oleh Beijing. [gp]