Kota Toledo, di Ohio merupakan proyek percontohan proyek sipil ramah lingkungan ini. Kota ini menerapkan "infrastruktur hijau" yakni teknik mengurangi genangan air hujan dan mengatasi banjir di ruang bawah tanah di kawasan pemukiman.
Jeanette Stinson tinggal di Maywood Avenue, sebuah komunitas bagi warga berpenghasilan rendah di kota Toledo utara, selama 58 tahun. Ia menyaksikan banyak perubahan dalam waktu itu, tetapi katanya perubahan terbaik terjadi selama satu setengah tahun belakangan. Dengan dana dari pemerintah federal, kota ini mengubah daerah berumput di antara trotoar dan jalan menjadi sistem rembesan air hujan alami yang indah dengan tanaman, bunga serta semak belukar.
Area baru itu atau disebut bioswales sebenarnya dirancang untuk mengatasi banjir, bukan untuk tanaman bunga. Sebelum sistem itu dibangun, sebagian besar ruang bawah tanah di daerah Maywood tergenang air setiap kali kota itu dilanda hujan deras. Banjir itu juga menyebabkan saluran pembuangan tersumbat, kadang-kadang limbah tinja masuk ke sungai setempat. Insinyur Andy Langenderfer mengerjakan proyek untuk mengurangi genangan air hujan dengan mengalihkannya ke bioswales.
“Kami menggali area di sebelah tepi jalan, yang digunakan untuk mengalirkan air dari trotoar, melalui tepi jalan dan kemudian langsung ke saluran pembuangan air. Jadi kita dapat menghentikan genangan air hujan yang langsung masuk ke saluran pembuangan air itu,” ujar Langenderfer.
Untuk membuat bioswales, mereka menggali lobang yang dangkal, lalu mengisinya dengan lapisan kerikil dan tanah yang membuat genangan air hujan mengalir ke dalam tanah bukan meluap ke saluran pembuangan.
Area ini ditanami rumput dan tanaman berakar lainnya yang membantu penyerapan air. Trotoar dan jalur baru untuk mobil masuk ke rumah dibangun di belakang area bioswales dengan jenis beton yang dapat menyerap air dan memperlambat luapan genangan air hujan.
Kordinator proyek itu, Jonathan White, memilih Maywood Avenue karena sudah memiliki taman umum di jalanan, mereka yakin warganya dapat menerima proyek itu. Tapi, Jonathan White ingat penduduk belum yakin benar mengenai proyek itu ketika mengunjungi rumah satu persatu untuk menjelaskan rencana tersebut.
Tak lama setelah proyek selesai, Toledo dilanda badai besar. Area bioswales di Maywood Avenue menyerap air hujan, sementara rumah-rumah di komplek yang terletak hanya satu jalan lebih kebanjiran. Andy Langenderfer mengatakan terbukti proyek itu berfungsi seperti yang direncanakan.
Lynette Hablitzel dari Badan Perlindungan Lingkungan Ohio mengatakan apa yang terjadi di Maywood Avenue adalah model percontohan besar untuk proyek-proyek infrastruktur hijau.
Para perencana kota dapat mengumpulkan informasi dan menerapkannya pada daerah-daerah genangan air hujan lainnya yang mengalami masalah banjir - dari komunitas di Toledo kepada komunitas di seluruh Amerika, dan kota-kota di seluruh dunia. London baru saja membangun kawasaan bioswales di Taman Olimpiade 2012.
Jeanette Stinson tinggal di Maywood Avenue, sebuah komunitas bagi warga berpenghasilan rendah di kota Toledo utara, selama 58 tahun. Ia menyaksikan banyak perubahan dalam waktu itu, tetapi katanya perubahan terbaik terjadi selama satu setengah tahun belakangan. Dengan dana dari pemerintah federal, kota ini mengubah daerah berumput di antara trotoar dan jalan menjadi sistem rembesan air hujan alami yang indah dengan tanaman, bunga serta semak belukar.
Area baru itu atau disebut bioswales sebenarnya dirancang untuk mengatasi banjir, bukan untuk tanaman bunga. Sebelum sistem itu dibangun, sebagian besar ruang bawah tanah di daerah Maywood tergenang air setiap kali kota itu dilanda hujan deras. Banjir itu juga menyebabkan saluran pembuangan tersumbat, kadang-kadang limbah tinja masuk ke sungai setempat. Insinyur Andy Langenderfer mengerjakan proyek untuk mengurangi genangan air hujan dengan mengalihkannya ke bioswales.
“Kami menggali area di sebelah tepi jalan, yang digunakan untuk mengalirkan air dari trotoar, melalui tepi jalan dan kemudian langsung ke saluran pembuangan air. Jadi kita dapat menghentikan genangan air hujan yang langsung masuk ke saluran pembuangan air itu,” ujar Langenderfer.
Untuk membuat bioswales, mereka menggali lobang yang dangkal, lalu mengisinya dengan lapisan kerikil dan tanah yang membuat genangan air hujan mengalir ke dalam tanah bukan meluap ke saluran pembuangan.
Area ini ditanami rumput dan tanaman berakar lainnya yang membantu penyerapan air. Trotoar dan jalur baru untuk mobil masuk ke rumah dibangun di belakang area bioswales dengan jenis beton yang dapat menyerap air dan memperlambat luapan genangan air hujan.
Kordinator proyek itu, Jonathan White, memilih Maywood Avenue karena sudah memiliki taman umum di jalanan, mereka yakin warganya dapat menerima proyek itu. Tapi, Jonathan White ingat penduduk belum yakin benar mengenai proyek itu ketika mengunjungi rumah satu persatu untuk menjelaskan rencana tersebut.
Tak lama setelah proyek selesai, Toledo dilanda badai besar. Area bioswales di Maywood Avenue menyerap air hujan, sementara rumah-rumah di komplek yang terletak hanya satu jalan lebih kebanjiran. Andy Langenderfer mengatakan terbukti proyek itu berfungsi seperti yang direncanakan.
Lynette Hablitzel dari Badan Perlindungan Lingkungan Ohio mengatakan apa yang terjadi di Maywood Avenue adalah model percontohan besar untuk proyek-proyek infrastruktur hijau.
Para perencana kota dapat mengumpulkan informasi dan menerapkannya pada daerah-daerah genangan air hujan lainnya yang mengalami masalah banjir - dari komunitas di Toledo kepada komunitas di seluruh Amerika, dan kota-kota di seluruh dunia. London baru saja membangun kawasaan bioswales di Taman Olimpiade 2012.