Inggris telah memberi pengakuan diplomatik bagi oposisi Libya sementara kelompok pemimpin oposisi tersebut menarik tawarannya bagi pemimpin Moammar Gaddafi untuk dapat tinggal di negara itu kalau ia menyerahkan kekuasaan.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague hari Rabu mengatakan pemerintahnya juga telah mengusir semua diplomat Libya dan mengundang pemberontak Dewan Transisi Nasional untuk menggantikannya. Ia mengatakan pengakuan itu didasarkan pada keabsahan, kemampuan dan keberhasilan oposisi yang meningkat dalam menghimbau warga Libya di seluruh negara itu.
Hague mengatakan Dewan Transisi sedang berusaha untuk mewujutkan Libya yang lebih terbuka dan demokratis, yang katanya sangat berbeda dari Gaddafi yang kekejamannya terhadap rakyat Libya telah menghilangkan keabsahannya.
Menteri Luar Negeri Inggris itu juga mengatakan Inggris akan mencairkan 149 juta dolar uang Libya yang dibekukan untuk membayar bahan bakar dan kebutuhan pokok di daerah yang dikuasai pemberontak.
Pemerintah Libya telah mengutuk tindakan itu, dengan menyebut pengusiran diplomat Libya oleh Inggris dan pengakuan dewan pemberontak “ilegal dan tidak bertanggung-jawab.”
Sebelumnya hari Rabu, pimpinan dewan oposisi, Mustafa Abdel Jalil, mengatakan tawaran kelompok pemberontak bagi Gaddafi untuk meletakkan jabatan dan boleh tetap tinggal di negara itu, telah kadaluwarsa. Jalil mengatakan usul tersebut, yang diajukan oleh utusan PBB kira-kira sebulan lalu, mempunyai batas-waktu.