Kedutaan Besar Inggris di Indonesia bekerja sama dengan Koalisi Masyarakat untuk Covid-19 (LaporCovid-19), meluncurkan proyek kerja sama pengumpulan data berbasis masyarakat, sebagai bagian dari program Digital Access. Program yang didanai oleh negara Inggris sekitar Rp 987 juta ini akan dilaksanakan secara bersama-sama dengan pemerintah Indonesia, salah satunya pemerintah provinsi Jawa Timur sebagai salah satu provinsi prioritas untuk percepatan penanganan kasus corona.
Angka kasus corona di Jawa Timur hingga 3 Juli mencapai 13.025 kasus, di mana 6.198 kasus berada di Kota Surabaya. Kerja sama ini, kata dokter Makhyan Jibril Al-Farabi, selaku anggota Tim Kuratif dan Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi JawaTimur, diharapkan dapat membantu pemerintah di daerah dalam mengambil langkah penting dalam menanggulangi virus corona secara tepat.
“Dengan kolaborasi dengan kawan-kawan dari LaporCovid ini, kita bisa mendapatkan data yang lebih akurat, real time, dan transparan, serta ini bisa digunakan untuk masyarakat sendiri, karena penanganan Covid ini butuh kerja sama semua pihak mulai dari masyarakat, pemerintah, pebisnis, pemerintah lokal, dan semua stakeholder, dan akademisi," kata Makhyan Jibril Al-Farabi, Tim Kuratif dan Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi JawaTimur
"Dengan keterbukaan data ini harapannya ini akan meningkatkan partisipasi dari publik, maupun dari akademisi, maupun dari industri untuk bisa bersama-sama bergotong royong untuk menyelesaikan masalah Covid-19 di Jawa Timur ini," katanya.
Irma Hidayana, selaku Co-Initiator and Co-Leader Koalisi Masyarakat untuk Covid-19 (LaporCovid-19), mengatakan keterbukaan informasi dan data terkait corona kepada masyarakat sangat penting, sehingga semua pihak dapat memberikan masukan atau saran terkait penanganan yang tepat.
“Kami berperan di beberapa hal, soal pengumpulan data, mendorong pemerintah Jawa Timur untuk lebih transparan lagi, untuk menghadirkan data supaya kita bisa menghitung, menjadikan data-data itu sebagai basis analisa secara bersama-sama, untuk kemudian memberikan kepada pemerintah Jawa Timur berdasarkan data yang ada, sebaran penyakit seperti ini, jadi kebijakan apa yang diambil," kata Irma.
dr. Makhyan Jibril Al-Farabi, mengatakan pemerintah provinsi Jawa Timur telah sangat terbuka dalam hal data dan informasi terkait kasus corona beserta sebarannya, yang diharapkan dapat menyadarkan masyarakat mengenai bahaya corona dan upaya pencegahan berbasis data.
“Dengan keterbukaan itu akhirnya masyarakat mulai sadar, oh ternyata dampak dari Covid itu sebesar itu ya. Dan dari situlah akhirnya masyarakat mulai sadar, yang namanya lokasi-lokasi yang ada kasus-kasus itu mulai melakukan intervensi-intervensi, seperti RT-nya mulai ditutup gapuranya, ada yang mulai policy-policy untuk masker itu mulai dijalankan. Nah, seperti itulah contoh-contoh dari intervensi-intervensi berbasis transparansi data," paparnya.
Irma menambahkan, keterbukaan data dan informasi merupakan hal penting yang harus dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan penanganan kasus corona di Indonesia secara umum, selain komitmen kuat pemerintah daerah dalam menangani pasien yang berstatus positif maupun PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
“Keterbukaan ini harus menjadi role model bagi provinsi yang lain, dan kita sedang mendorong terus untuk semakin lebih terbuka, misalnya membuka data tes PCR dan lain sebagainya, untuk menginformasikan sebaran kasus yang sebenarnya di Jawa Timur," kata Irma.
"Semoga apa yang kami lakukan bisa mendorong integrasi transparansi data yang bermakna, dan bisa menjadikan basis analisa yang tepat untuk penanganan pandemi yang ada, khususnya di Jawa Timur, pada umumnya ada di Indonesia," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menyebut keberadaan data sebagai sesuatu yang sangat kritis bagi pemerintah, tidak hanya di Indonesia melainkan juga di Inggris. Diperlukan kesungguhan dan kemauan untuk sama-sama belajar menggunakan data dalam setiap pengambilan kebijakan, tambahnya. [pr/em]