Tautan-tautan Akses

Inggris: Para Napi Wagner yang Telah Diampuni Kemungkinan Terus Jadi Kontraktor Profesional


Anggota perusahaan militer Grup Wagner menjaga area yang berdiri di depan sebuah tank di sebuah jalan di Rostov-on-Don, Rusia, 24 Juni 2023. (Foto: via AP)
Anggota perusahaan militer Grup Wagner menjaga area yang berdiri di depan sebuah tank di sebuah jalan di Rostov-on-Don, Rusia, 24 Juni 2023. (Foto: via AP)

Kelompok terakhir dari tentara bayaran Kelompok Wagner yang terdiri dari para narapidana dijadwalkan akan dibebaskan setlah mengakhiri masa hukuman wajib mereka “dalam beberapa hari mendatang,” kata Kementerian Pertahanan Inggris, Jumat (21/7).

Dalam laporan intelijen harian kementerian itu mengenai invasi Rusia terhadap Ukraina, disebutkan bahwa “sejumlah besar” narapidana yang telah diampuni “kemungkinan besar” akan terus menjadi kontraktor profesional Wagner. Rusia kini mengontrol jalur perekrutan anggota Wagner dari penjara, menurut kementerian itu.

Kelompok Wagner berkembang menjadi organisasi yang melancarkan pemberontakan terhadap otoritas Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan lalu. Berakhirnya program rekrutmen Kelompok Wagner dari penjara menandai salah satu episode paling berdarah dalam sejarah militer modern, kata kementerian tersebut. Hingga 20 ribu anggota yang direkrut dari penjara tewas dalam beberapa bulan saja.

Direktur CIA William Burns, Kamis (20/7) mengatakan di Forum Keamanan Aspen – sebuah konferensi kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS – bahwa pemberontakan itu merupakan “aktivitas yang sangat rumit,” dan Putin kemungkinan besar menunggu waktu yang tepat sampai ia dapat memutuskan cara membalas dendam terhadap Yevgeny Prigozhin, pemimpin Kelompok Wagner. “Dalam pengalaman saya, Putin adalah pembalas dendam terekstrem, jadi saya akan terkejut kalau Prigozhin lolos dari pembalasan lebih lanjut,” kata Burns.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar di Rumah Horodetskyi di Kyiv, Ukraina, Rabu 19 Juli 2023. (Foto: via AP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar di Rumah Horodetskyi di Kyiv, Ukraina, Rabu 19 Juli 2023. (Foto: via AP)

Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidato hariannya Kamis malam bahwa Rusia telah menggunakan hampir 70 rudal “berbagai jenis” untuk menyerang Ukraina sejak Senin “dan secara signifikan – terhadap kota dan wilayah Odesa, Mykolaiv, kota-kota dan komunitas di bagian selatan.” Sayangnya, lanjut Zelenskyy, pertahanan udara Ukraina “tidak mampu melindungi seluruh angkasa Ukraina,” namun Ukraina terus berusaha untuk mendapatkan sistem pertahanan udara lainnya.

Rusia menyerang bagian selatan Ukraina dengan drone dan rudal untuk malam ketiga berturutan, Kamis, khususnya dengan membidik Odesa, kota pelabuhan penting di Laut Hitam. Dua orang tewas di Odesa dan sedikitnya 19 cedera di Mykolaiv, kata para pejabat Ukraina.

Dalam beberapa hari ini, Rusia telah memfokuskan serangannya terhadap infrastruktur ekspor biji-bijian penting Ukraina setelah Moskow mengakhiri dukungannya bagi jalur aman ekspor biji-bijian Ukraina itu dalam melewati kapal-kapal perang Rusia di Laut Hitam.

Moskow telah bertekad akan melakukan “pembalasan” pekan ini atas serangan Ukraina terhadap jembatan penting yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Krimea, Ukraina, yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia pada tahun 2014.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan Rusia belakangan ini.

“Serangan-serangan ini juga berdampak jauh di luar Ukraina. Kita telah melihat dampak negatifnya terhadap harga gandum dan jagung global yang merugikan semua orang, tetapi terutama orang-orang yang rentan di belahan bumi selatan,” kata juru bicaranya dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu Departemen Keuangan AS Kamis mengatakan telah menjatuhkan sanksi-sanksi baru terkait Rusia, yang menarget 18 individu dan puluhan organisasi, untuk memblokir akses Moskow ke berbagai produk yang mendukung perangnya melawan Ukraina. Menurut departemen itu, sanksi tersebut dimaksudkan untuk “mengurangi penghasilan Rusia dari sektor logam dan pertimbangan, melemahkan kemampuan energi masa depannya dan mengurangi akses Rusia ke sistem keuangan internasional.” [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG