Inggris, Perancis, Jerman, dan Amerika Serikat telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam peluncuran roket Iran baru-baru ini.
“Program Iran untuk mengembangkan misil balistik mempunyai dampak yang menggoyahkan di kawasan itu,” kata pernyataan itu. “Kami meminta kepada Iran agar jangan melakukan peluncuran misil balistik lagi dan kegiatan yang sehubungan.”
Nikki Haley, duta besar Amerika di PBB, mengatakan dalam pernyataan, “Kami tidak begitu saja mempercayai ucapan Iran bahwa mereka mematuhi kewajiban internasionalnya. Kami akan terus mengenakan ganjaran sampai Iran menghentikan provokasinya dan mematuhi sepenuhnya resolusi Dewan Keamanan.”
Iran mengatakan negara itu telah berhasil meluncurkan satu roket yang membawa satelit ke antariksa hari Kamis (27/7).
Televisi pemerintah di Iran mengklaim roket “Simorgh,” yang artinya phoenix dalam Bahasa Farsi, mampu membawa satelit seberat 250 kilogram sampai 500 kilometer di atas Bumi, tetapi tidak memberi keterangan lebih jauh mengenai jenis satelit itu.
“Pusat Antariksa Imam Khomeini dengan resmi dibuka dengan percobaan yang berhasil kendaraan peluncur antariksa Simorgh,” kata laporan televisi pemerintah.
Peluncuran roket itu terjadi setelah Amerika Serikat mengambil langkah sebelumnya bulan ini untuk meningkatkan sanksi ekonomi terhadap Iran atas program misil balistiknya.
Peluncuran itu tidak melanggar persetujuan nuklir tahun 2015, yang ditandatangani oleh Iran dan kelompok P5+1 negara-negara kuat dunia (kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman), walaupun Amerika telah mengutarakan keprihatinan bahwa teknologi roket yang sedang dikembangkan Iran kemungkinan dapat disesuaikan menjadi misil jarak-jauh. [gp]